CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Dua SMA negeri di Cianjur dikabarkan menggelar perjalanan karya wisata (study tour) ke luar kota. Dua sekolah tersebut yakni SMAN 1 Cianjur (Smansa) dan SMAN 1 Cilaku (Smancil).
Padahal, diketahui Gubernur Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi telah mengeluarkan surat edaran Nomor 64/PK.01/KESRA tentang Study Tour pada Satuan Pendidikan.
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Nonong Winarni membenarkan jika SMAN 1 Cianjur telah melaksanakan study tour ke Malang dan Bali beberapa waktu lalu.
Baca Juga:Pengalaman Retret Kepala Daerah bagi Wahyu: Penuh Energi dan DisiplinGerakan Pangan Murah Diserbu Emak-emak
“Yang melakukan study tour dari Smansa sudah pulang. Berangkat pekan lalu,” kata Nonong.
Sementara, Smancil disebutkan membatalkan rencana study tour yang rencananya dilaksanakan dalam waktu dekat ke Yogyakarta.
“Untuk yang SMAN 1 Cilaku kita larang sebelum berangkat ke Yogyakarta. Tidak boleh ada study tour,” ungkap Nonong saat dihubungi pada Selasa, 25 Februari 2025.
KCD akhinrya memberikan 2 pilihan pada piahk Smancil, yakni mengembalikan uang yang sudah dihimpun atau melakukan kunjungan ke lokasi study tour di wilayah Jawa Barat.
“Kembalikan uang (siswa) atau (study tour) di Jawa Barat. Misalnya ke Kampung Naga Tasikmalaya dan lainnya,” ungkapnya.
Dia menegaskan, pihaknya telah sepakat dengan surat edaran mengenai larangan study tour yang diinisiasi oleh Dedi Mulyadi.
“Pada prinsipnya kami sepakat dengan kebijakan pak Gubernur,” ungkapnya.
Akibat melanggar surat edaran tersebut, Kepala SMAN 1 Cianjur, Agam Suprianta dinonaktifkan dari jabatannya dan dipanggil ke KCD Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat pada Selasa, 25 Februari 2025.
“Tidak ada pecat-pecat. Tapi yah (nonaktif),” kata Nonong.
Baca Juga:Rekap Data Efisiensi jadi Acuan RAPBDP 2025Jelang Ramadan 1446 H, Stok Beras Bulog Capai 5.000 Ton
Di sisi lain, Kepala SMAN 1 Cianjur, Agam Suprianta mengakui jika dirinya dipanggil oleh KCD Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat.
“Saya mau ke KCD dulu, besok pagi saja,” kata Agam saat akan dikonfirmasi.
Dia mengatakan, study tour atau yang dia sebut outing class dilakukan berkaitan dengan implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Bhinneka Tunggal Ika.
“Sifatnya tidak wajib dan diikuti oleh siswa kelas XI. Yang ikut 361 orang, yang tidak ikut 77 orang. Berlangsung tanggal 17 sampai 24 Februari 2025, dengan tujuan objek Malang-Bali,” kata Agam.