Sejarah dan Perkembangan Istilah Ngabuburit

ngabuburit
Sejarah dan Perkembangan Istilah Ngabuburit (www.pixabay.com)
0 Komentar

CIANJUR, CIANJURJABAREKSPRES.COM- Di Indonesia, ngabuburit telah menjadi bagian dari tradisi khas selama bulan Ramadan. Istilah ini menggambarkan berbagai kegiatan yang dilakukan untuk menunggu waktu berbuka puasa. Masyarakat umumnya mengisi waktu dengan berkunjung ke tempat wisata, membaca Al-Qur’an, mendengarkan ceramah, mencari takjil, membaca buku, atau sekadar bersantai bersama keluarga dan teman.

Asal-Usul Istilah Ngabuburit

Sebagaimana dikutip dari laman Universitas Pasunda, tidak banyak yang mengetahui bahwa ngabuburit berasal dari bahasa Sunda.

Hawe Setiawan, Ketua Lembaga Budaya Sunda Universitas Pasundan, menjelaskan bahwa kata ini berakar dari burit, yang berarti sore atau petang.

Baca Juga:Bacaan Dzikir Sebelum Buka Puasa, Intip KeutamaannyaCara Download Jadwal Imsakiyah Cianjur Format Excel

Dalam bahasa Sunda, kata yang berkaitan dengan waktu bisa diubah menjadi kata kerja dengan menambahkan awalan nga, sehingga ngabuburit berarti melakukan aktivitas tertentu sambil menunggu waktu sore tiba.

Menurut Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), istilah ngabuburit berasal dari frasa ngalantung ngadagoan burit, yang berarti bersantai sambil menunggu petang tiba.

Perkembangan Sejarah Ngabuburit

Hawe Setiawan menyebutkan bahwa istilah ngabuburit sudah digunakan sejak lama, kemungkinan sejak masuknya Islam ke wilayah Sunda.

Dahulu, anak-anak biasanya menghabiskan waktu sebelum berbuka puasa dengan bermain permainan tradisional khas Jawa Barat, seperti bebeledugan atau meriam bambu.

Saat ini, kegiatan ngabuburit telah berkembang dan disesuaikan dengan budaya setempat, sering kali mencakup aktivitas yang lebih kreatif dan bermakna.

Ngabuburit dalam Budaya Nasional

Meskipun berasal dari bahasa Sunda, istilah ngabuburit kini telah dikenal luas di berbagai daerah di Indonesia. Hawe Setiawan menyatakan bahwa media memiliki peran besar dalam memperkenalkan istilah ini ke masyarakat yang lebih luas.

Selain itu, pengucapan ngabuburit cukup mudah bagi orang yang bukan penutur bahasa Sunda. Walaupun beberapa daerah memiliki istilah lokal masing-masing, ngabuburit tetap menjadi istilah yang umum digunakan untuk menggambarkan aktivitas menunggu waktu berbuka puasa.

0 Komentar