JAKARTA,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyebutkan efisiensi anggaran yang dilakukan pada kementerian dan lembaga untuk kepentingan masyarakat luas dan pengelolaan keuangan negara yang lebih optimal.
Upaya penghematan ini dilakukan oleh Presiden RI ke-8 tersebut untuk merealisasikan beberapa program seperti Makan Bergizi Gratis dan pembangunan sekolah.
Dalam acara Kongres XVIII Muslimat NU yang dilaksanakan di Jatim International Expo Convention Exhibition, pada Senin 10 Februari 2025, dalam pidatonya, Prabowo menyebutkan ingin menghentikan pengeluaran yang tidak perlu dan mubazir, seperti perjalanan dinas ke luar negeri.
Baca Juga:Menteri PPPA Ungkap Alasan Rencana Batasi Penggunaan Medsos di Kalangan Anak-anak5 Tips Puasa untuk Ibu Menyusui, Ini yang Harus Dilakukan
“Saya melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, pengeluaran-pengeluaran yang mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong saya ingin dihentikan! Dibersihkan!” tegas Prabowo sebagaimana dilansir dari disway.id.
“Untuk memberi makan, untuk anak-anak rakyat. Saya ingin memperbaiki semua sekolah Indonesia. Kita punya 330.000 sekolah, ibu-ibu yang guru, angkat tangan! Ibu-ibu bener nggak, liat sekolah-sekolah perlu diperbaiki atau tidak?” tanya prabowo pada peserta kongres.
Menanggapi hal tersebut, Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat mengatakan, bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diintruksikan oleh Presiden merupakan langkah awal, sehingga hal tersebut menimbulkan beberapa kekhawatiran mengenai dampak selanjutnya pada efektivitas program yang dirancang.
“Efisiensi anggaran seharusnya tidak hanya berorientasi pada pemotongan belanja negara, tetapi juga bagaimana dana yang tersedia bisa digunakan secara lebih produktif,” katanya kepada disway.id, Senin 10 Februari 2025.(disway.id)