CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – UPTD Pasar Ciranjang, Kabupaten Cianjur saat ini sudah memiliki mesin pencacah sampah organik yang berkapasitas 1,5 ton. Rencananya mesin tersebut akan mulai beroperasi pada Februari 2025.
Kepala UPTD Pasar Ciranjang, Heru Haerul Hakim, mengungkapkan, Pasar Ciranjang setiap harinya menghasilkan sampah organik dan anorganik.
“Nantinya sampah organik yang dicacah bisa diolah menjadi pupuk atau pakan magot,” katanya kepada Cianjur Ekspres di ruang kerjanya, Kamis 30 Januari 2025.
Baca Juga:AMPI Cianjur Gelar Diskusi Pemuda Bicara Demokrasi, Bahas Sejumlah Isu AktualDapat Anggaran Rp10,6 M dari APBD 2025, Kalak BPBD Cianjur: 60 Persen untuk Kebutuhan Operasional
Lebih lanjut Heru mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan lahan pertanian yang nantinya bisa memanfaatkan pupuk dari hasil olahan sampah organik.
“Kami pun juga sudah menyiapkan tempat untuk pembudidayaan magot yang lokasinya masih satu area dengan bangunan mesin pencacah sampah,” ujarnya.
“Termasuk kami juga akan membuat kandang unggas, seperti ayam kampung, bebek dan ayam pedaging di lokasi serupa,” sambung Heru.
Heru menegaskan, pihaknya juga sedang mengajukan mesin pencacah sampah anorganik atau plastik ke Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskumdagin).
“Sekarang kita tinggal menunggu tempat pembubidayaan magot selesai, kalau sudah selesai, mesin pencacah sampah langsung beroperasi,” pungkasnya.