Dapat Anggaran Rp10,6 M dari APBD 2025, Kalak BPBD Cianjur: 60 Persen untuk Kebutuhan Operasional

BPBD Cianjur
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya.(Rikzan RA/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya mengatakan, pihaknya mendapatkan pagu atau alokasi anggaran dari APBD Tahun 2025 sebesar Rp10.663.928.980.

Jumlah tersebut, diketahui hanya sekitar 0,22 persen dari jumlah APBD Tahun 2025 Pemkab Cianjur yang sebesar Rp4.867.263.870.852.

“Waktu pengajuan sebelum pengesahan akhir tahun lalu, kita (BPBD) mengajukan sekitar Rp14 miliar sampai Rp16 M. Tapi yang disahkan segitu (Rp10,6 M), ya kita terima saja,” ungkap Asep saat dihubungi Cianjur Ekspres, Rabu, 29 Januari 2025.

Baca Juga:Naik 2,5 Persen, Anggaran Disdikpora Cianjur Tahun 2025 Rp1,7 TriliunLibur Panjang, Okupansi Hotel di Cianjur Rata-rata 69 Persen, PHRI: Kabar Baik Bagi Pengusaha Pariwisata

Menurutnya, dari Rp10,6 M pagu anggaran tahun 2025, sekitar 60 persen di antaranya untuk kebutuhan operasional seperti gaji pegawai, tunjangan, listrik, dan lainnya.

“Untuk gaji, tunjangan dan operasional itu sekitar Rp6 M. Sementara untuk kegiatan itu Rp4,4 M,” kata Asep.

Dia merincikan, dari Rp4,4 M tersebut anggaran Rp2,4 M akan dialokasikan untuk insentif 1.800 Relawan Tangguh Bencana (Retana) yang ada di 360 desa di Kabupaten Cianjur.

Kemudian honor 22 anggota Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) beserta biaya operasionalnya, kurang lebih sebesar Rp900 juta.

“Jadi sisanya Rp1,1 (miliar) itu yang akan digunakan untuk kegiatan 3 bidang. Yakni Bidang Kedaruratan dan Logistik (KL), Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK), dan Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR). Selama setahun,” katanya.

Anggaran Rp1,1 M itu, rencananya akan digunakan untuk simulasi-simulasi guna mengurangi dampak bencana di 3 bidang.

Tidak hanya itu, di 2025 ini, pihaknya berencana untuk mengadakan Rencana Kontijensi (Renkon) Bencana Gunung Merapi atau Tsunami.

Baca Juga:PLN Salurkan Bantuan Stimulus Tarif Listrik 50 Persen Dukung Daya Beli Masyarakat dan Waspada HoaksDibekali Materi Pengelolaan Lingkungan, Anggota Mahatala UNPI Ikuti Masa Bimbingan Lingkungan Hidup

“Itu sudah dianggarkan sebesar Rp99 juta saja. Di situ sudah dengan tim ahli seperti dari Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), konsultan bencana, dan lain sebagainya,” papar Asep.

Sementara untuk pembentukan Desa tangguh Bencana (Destana), dari anggaran tersebut hanya mencukupi untuk membuat 15 Destana.

“Kita ajukan untuk membuat 50 Destana di 2025 ini, tapi yang disetujui hanya 15,” ungkapnya.(Rikzan)

0 Komentar