AMPI Cianjur Gelar Diskusi Pemuda Bicara Demokrasi, Bahas Sejumlah Isu Aktual

AMPI Cianjur
DPD Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Cianjur, menggelar diskusi dengan tema \'Pemuda Bicara Demokrasi: Refleksi Perjalanan Demokrasi, Telaah Kritis Undang-undang Pilkada dan Pemilu\', Rabu 29 Januari 2025.(istimewa)
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – DPD Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Cianjur, menggelar diskusi dengan tema ‘Pemuda Bicara Demokrasi: Refleksi Perjalanan Demokrasi, Telaah Kritis Undang-undang Pilkada dan Pemilu’, Rabu 29 Januari 2025.

Kegiatan yang digelar di Ruang Rapat Gabungan DPRD Kabupaten Cianjur tersebut, menghadirkan narasumber Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Cianjur, Muhammad Isnaeni, Dosen dan Pakar Hukum Pemilu Dr. Dedi Mulyadi, SH, MH serta Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Cianjur, Misbahudin. Hadir pula pengurus dan anggota AMPI Cianjur dan tamu undangan.

Sejumlah isu diangkat dan dibahas dalam diskusi ini, seperti Keputusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia yang menghapus ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden menjadi nol persen, wacana kepala daerah dipilih oleh DPRD hingga apatisme pemuda terhadap politik.

Baca Juga:Dapat Anggaran Rp10,6 M dari APBD 2025, Kalak BPBD Cianjur: 60 Persen untuk Kebutuhan OperasionalNaik 2,5 Persen, Anggaran Disdikpora Cianjur Tahun 2025 Rp1,7 Triliun

Ketua DPD AMPI Kabupaten Cianjur, Lukmanul Hakim, menjelaskan, kegiatan tersebut lebih kepada sharing dengan pemuda membahas mengenai perjalanan demokrasi Indonesia secara umumnya dan di Cianjur khususnya.

Dia mengungkapkan, isu aktual yang dibahas terkait pasca ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden dihapus menjadi nol persen.

“Lalu juga yang menjadi isu aktual, bahwa dampak dari putusan MK tersebut bisa berpeluang mengenai rencana atau agenda pemilihan kepala daerah itu bisa dilakukan melalui DPRD,” ujar Lukmanul Hakim kepada wartawan di sela-sela kegiatan.

Menurutnya, wacana pemilihan kepala daerah melalui DPRD bukan tanpa pertimbangan. “Tentu ada pertimbangan, salah satunya adalah politik berbiaya mahal yang disampaikan Presiden Prabowo, itu juga menjadi pertimbangan,” kata Kang Lukman sapaan akrabnya.

“Tapi ini pun masih perlu penguatan karena di kalangan dosen, kampus atau bahkan peneliti pun masih jadi polemik, ada yang pro ke arah tersebut, atau bahkan yang kontra,” sambungnya.

Jadi PR Partai Politik

Disisi lain, Anggota DPRD Kabupaten Cianjur tersebut juga membahas mengenai apatisme pemuda baik milenial maupun generasi Z yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) partai politik. Khususnya AMPI selaku sayap partai politik.

“AMPI berusaha memaksimalkan perannya untuk menghadirkan politik yang lebih riang gembira, politik yang lebih bisa mendekatkan dengan generasi Z, generasi milenial, karena sampai saat ini kita menghitung atau kita berpandangan, generasi Z ini masih agak apatis terhadap soal-soal politik,” tutur Kang Lukman.

0 Komentar