Disperkim Cianjur Masih Fokus Verifikasi Rumah Rusak Terdampak Pergeseran Tanah

Disperkim Cianjur
Sekretaris Disperkim Kabupaten Cianjur, Hendri Prasetyadi.(Moch Nursidin/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Kabupaten Cianjur, menyebut sebanyak 2.696 rumah warga dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Cianjur yang terdampak pergeseran tanah sudah dilakukan verifikasi. Sementara, terkait dengan relokasi, Disperkim masih menunggu dari hasil kajian Badan Geologi.

Sekretaris Disperkim Kabupaten Cianjur, Hendri Prasetyadi mengatakan, saatini Disperkim Kabupaten Cianjur tengah fokus memverifikasi dampak bencanaalam.

“Data terakhir sekitar 4.534 rumah. Ini data yang kami terima di 16 kecamatan. Kemudian kita lakukan verifikasi sekarang ini, sudah erverifikasi 2.696. Tapi kayaknya sekarang sudah lebih banyak lagi yang terverifikasi,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Rabu 8 Januari 2025.

Baca Juga:Pemprov Jabar Pastikan PMK Sudah Terkendali Bey Machmudin: Pendaftaran PPPK Tahap 2 Dibuka Hingga 15 Januari 2025

“Sekarang kami sedang fokus ini (verifikasi), karena tahapannya cukup panjang, ada beberapa pengajuan yang kita ajukan ke Badan Geologi terkaitrelokasi. Karena salah satu syarat relokasi harus ada dari Badan Geologi,” sambungnya.

Hendri mengungkapkan, nantinya setelah keluar hasil kajian dari Badan Geologi, ada kewajiban pemerintah daerah untuk merelokasi. Terkait perbaikan rumah, dibantu oleh dana siap pakai (DSP) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Dan kewajiban kita nanti pengadaan lahan dan infrastruktur pendukung relokasi. Sekarang ini baru ada di desa yang sudah keluar rekomendasinya, yaitu Desa Sukaraharja dan Desa Wargasari Kecamatan Kadupandak. Sebelumnya kita masih menunggu. Sambil menunggu kita lakukan verifikasi yang diluar desa-desa yang direlokasi,” ungkapnya.

“Informasi dari BMKG kan masih berlanjut nih curah hujan. Informasi yang kami dapatkan ada rekayasa pengaturan cuaca dari BMKG, tidak tahu dampaknya seperti apa, yang jelas kita terus antisipasi dan waspada terkait masih tingginya curah hujan,” ujar Hendri menambahkan.

Menurutnya, menghadapi cuaca seperti ini karena daerah Cianjur tingkatrawan bencananya cukup tinggi, perlu kewaspadaan.

“Jangan membangun rumah di lereng, bukit-bukit curam yang ternyata sebenarnya itu adalah rawan terhadap longsor. Harus bijak dalam pengelolaan lahan, karena ada beberapa lokasi yang kita survey, rumah-rumah itu kebanyakan berada di lereng, di bukit-bukit yang jauh dari fasilitas,” kata Hendri.

“Kemudian bijak dalam pembuatan lahan pertanian, seperti sawah, kebun, yangharusnya di situ harus dengan kemiringan tertentu, dengan ketinggian tertentu harus tanaman keras misalnya,” pungkasnya.

0 Komentar