CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Perbaikan secara permanen sejumlah ruas jalan yang rusak pascabencana alam pergeseran tanah di sejumlah wilayah Cianjur Selatan di awal Desember 2024 lalu dilakukan bertahap.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Cianjur, Eri Rihandiar, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Cianjur pun menyiapkan anggaran sekitar Rp3 miliar dari APBD 2025.
“Normalisasinya secara permanen mulai 2025 bertahap. Kita sudah menganggarkan Rp3 miliar di APBD, tapi nanti dari BTT (belanja tidak terduga) bisa digeser, itu yang sudah dibahas,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Senin 6 Januari 2025. Dia mengungkapkan, terdapat sekitar 26 titik ruas jalan kabupaten dan desa yang putus akibat bencana alam pergeseran tanah, sehingga tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat maupun dua.
Baca Juga:Lakukan Monev dan Reward, Kecamatan Sukaluyu Terbaik ke-2 Capaian Pendapatan PBB 2024Kecamatan Mande Raih Penghargaan Terbaik ke-1 Capaian Pendapatan PBB 2024
“Kami dengan BPBD melakukan langkah-langkah darurat dengan cara menormalkan kembali mobilitas di jalan yang terputus itu,” kata Eri.
Yaitu, jelas Eri, dengan membuat konstruksi darurat agar bisa dilintasi oleh kendaraan roda empat dulu, dan sudah diselesaikan pengerjaannya hingga akhir tahun kemarin.
“Tinggal ada beberapa satu atau dua desa yang masih (belum selesai,red) karena sangat panjang. Ada yang 1 kilometer, ada yang 800 meter itu agak lama juga pekerjaannya,” katanya.
Sehingga langkah yang dilakukan, kata Eri, adalah dengan mengalihkan alur jalan melewati lahan masyarakat.
“Setelah meminta izin ke masyarakat, baru kemudian jalan itu dialihkan dan diberikan pengerasan secara darurat. Nanti mungkin setelah pascadarurat, baru ditangani secara permanennya,” ucapnya.
Lebih lanjut Eri mengatakan, sebanyak 26 titik ruas jalan yang putus pascabencana alam pergeseran tanah paling banyak terdapat di Kecamatan Pagelaran, Cibinong, Takokak, Cijati, Sukanagara, Agrabinta dan Leles.