Ekonom Ragu Target Investasi Rp 1.905 T Bisa Menambah Lapangan Kerja

Tenaga kerja
Ilustrasi tenaga kerja sektor infrastruktur. (Foto: Pixabay)
0 Komentar

JAKARTA, Cianjur.jabarekspres.com – Di awal 2025 ini, Pemerintah Indonesia menetapkan target investasi mecapai Rp 1.905 triliun. Jumlah tersebut naik dari target tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 1.650 triliun.

Ekonom sekaligus pakar kebijakan publik dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, ragu jika dengan besarnya target investasi tersebut bisa menambah lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.

Dikutip dari Disway.id, Achmad menyinggung soal rencana pemerintah yang tidak selalu sejalan dengan harapan.

Baca Juga:Patrick Kluivert jadi Pelatih Kepala Timnas Indonesia, Louis van Gaal jadi Dirtek PVMBG Rekomendasi Puluhan Desa di Cianjur Direlokasi Sebagian, Ini Daftarnya

Dirinya memberi contoh, dalam investasi di sektor infrastruktur dan pertambangan, investor sering kali membawa serta pekerja asing ke Indonesia. Alasannya, kebutuhan keterampilan khusus.

“Data menunjukan, pada beberapa proyek besar, porsi tenaga kerja asal Cina lebih dominan, dibandingkan tenaga kerja lokal. Ini yang menimbulkan kekhawatiran terkait manfaat langsung bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Achmad pada Senin, 6 Januari 2025.

Menurutnya, hal itu berpotensi menghilangkan peluang tenaga kerja lokal untuk teribat dan menerima manfaat dari proyek tersebut.

Ketika tenaga kerja lokal tidak dilibatkan dalam proyek besar, maka dipastikan kesempatan transfer keterampilan dan teknologi terhambat, bahkan tak terjadi.

Dan pada akhirnya, tenaga kerja lokal tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi.

“Ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki tenaga kerja lokal dengan tenaga yang dibutuhkan industri juga menjadi salah satu hambatan. Tanpa investasi yang cukup pada pelatihan vokasi dan pendidikan teknis, Indonesia akan terus menghadapi kesenjangan seperti ini,” tandasnya.

0 Komentar