RSUD Al-Ihsan Provinsi Jabar Wisuda 40 Peserta Didik Sekolah Diabetes

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat, mewisuda sebanyak 40 peserta didik Sekolah Diabetes (SEDIA), Sabtu 14 Desember 2024. 
0 Komentar

“Tentu kendala-kendala teknis ada, karena yang namanya mahasiswa di sini seperti tadi dilihat, ada yang berumur 78 tahun, tapi semangat belajarnya masih tinggi, tentu faktor usia tidak bisa dibohongi,” ucap Ferry.

“Tapi terbukti, umur 78 bisa langsung lulus. Artinya usia tidak terlalu berpengaruh, tapi tingkat semangat. 40 orang itu antusias ingin belajar terus, ingin mengetahui apa itu diabetes,” lanjutnya.

SEDIA RSUD Al-Ihsan, dalam proses membimbing para peserta didik, memberikan pengetahuan secara penuh terkait diabetes, mulai dari pengenalan, pengobatan, edukasi hingga bagaimana pola hidup baik.

Baca Juga:Sekda Jabar Herman Suryatman Ajak Akademisi Bersumbangsih untuk Indonesia Emas 2045Pemprov Jabar Terbaik dalam Kinerja Total Fiskal Tinggi 

Ferry mengungkapkan, SEDIA RSUD Al-Ihsan akan kembali membimbing peserta didik Sekolah Diabetes gratis. Adapun untuk angkatan ke-2, sementara ini kuota masih tetap dengan jumlah maksimal 80 mahasiswa.

Kendati demikian, apabila ke depannya terdapat ruang yang memungkinkan digunakan untuk kegiatan SEDIA, maka RSUD Al-Ihsan akan menambah kuota jumlah peserta didik.

Ferry berharap, Sekolah Diabetes ini bisa jadi percontohan dan konsep inovasi RSUD Al-Ihsan dapat diadopsi alias ditiru juga oleh rumah sakit yang ada di seluruh Provinsi Jawa Barat.

“Jika bisa ditiru oleh rumah sakit se-Indonesia, karena Sekolah Diabetes ini adalah inovasi RSUD Al-Ihsan original, baru pertama kali,” imbuhnya.

“Kalau Canter Pengobatan Diabetes itu banyak, tapi belum ada rumah sakit yang memiliki Sekolah Diabetes. Namanya sekolah, yang mana pasien-pasiennya dididik, diberi ilmu pengetahuan itu baru di RSUD Al-Ihsan,” tukas Ferry.

Sementara itu, seorang wisudawan SEDIA RSUD Al-Ihsan angkatan ke-1 dengan usia tertua, Euis Epon (78) menuturkan, dirinya mengikuti Sekolah Diabetes berangkat dari dorongan motivasi dan semangat yang tinggi, ingin mendapatkan ilmu pengetahuan.

“Kendalanya karena sudah tua jadi suka telat berangkat, tapi gak apa-apa,” tuturnya disusul tawa ramah.

Baca Juga:Perumdam Tirta Mukti Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Alam di Cianjur SelatanPLN Pastikan SPKLU di Cianjur Siap Sambut Libur Natal dan Tahun Baru 2024

Euis yang merupakan warga Kecamatan Baleendah itu memaparkan, usai mendapatkan bimbingan dan berhasil menyelesaikan ujian, hingga dinyatakan lulus sebagai wisudawan SEDIA RSUD Al-Ihsan, dirinya bertekad memperluas pengetahuan untuk disampaikan kepada orang atau pasien lain.

“Tentu ilmu yang didapat mesti disampaikan, terutama pasien baik di luar atau di dalem rumah sakit sering kita saling berbagi, sharing,” paparnya.

0 Komentar