5 Kelas Tedampak Bencana, Ratusan Siswa SDN Kanoman Cianjur Ujian di Tenda

Ujian di tenda
Sebuah tenda jadi kelas darurat untuk UAS para ratusan siswa SDN Kanoman, Kampung Parabon, Kecamatan Cibeber pada Rabu, 11 Desember 2024.
0 Komentar

CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Ratusan siswa-siswi SD Negeri Kanoman, Kampung Parabon, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) hingga ujian akhir sekolah (UAS) di tenda darurat seadanya.

Kepala SDN Kanoman, Hosiana Wirastri mengungkapkan, anak didiknya terpaksa menempati tenda darurat akibat gempa 3,0 Magnitudo yang terjadi pada Kamis, 21 November 2024 lalu yang merusak 5 ruang kelas di sekolahnya.

“Waktu peringatan 2 tahun gempa Cianjur 21 November 2022 silam, terjadi 3 kali gempa yang membuat plafon kelas rusak dan rawan ambruk. Sehingga anak-anak belajar di tenda untuk keamanan,” ungkapnya.

Baca Juga:Korban Rumah Rusak akibat Bencana Cianjur Selatan Bakal Dapat Bantuan StimulanTemuan Dana Gempa, Isfhan Ingatkan Pemkab Cianjur Kembalikan Uang Negara

Disebutkan jika Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur telah melakukan pendataan agar sekolah bisa segera menerima perbaikan.

Kurang lebih sebulan lamanya, 146 siswa dari kelas II hingga VI belajar di 2 tenda darurat berukuran 5×10 meter yang disekat untuk membagi kelas. Sementara siswa kelas I belajar di dalam ruang kelas namun belajar dengan melantai dengan meja lipat.

2 tenda tersebut berada di halaman dan lapangan olahraga yang ada di seberang sekolah. 1 tenda bantuan dari Disdikpora dan tenda lainnya dibangun mandiri.

“Cuma 1 kelas dan ruang perpustakaan yang bisa dimanfaatkan. Ruang perpustakaan kini dijadikan kantor sementara. Ruang kantor guru sudah ambruk akibat gempa 2 tahun silam,” ungkapnya.

Berbagai insiden akibat bencana dirasakan bertubi-tubi. Setelah gempa bulan lalu, sekolah pun dilanda hujan disertai angin kencang yang membuat tenda darurat beterbangan pada 4 Desember 2024.

“Akhirnya orang tua siswa bergotong-royong membuat tenda agar lebih kuat. Mengingat sudah menjelang UAS,” kata dia.

Saat ini pihaknya membutuhkan partisi untuk dijadikan penyekat dalam kelas tenda darurat, juga terpal penutup.

Baca Juga:Tetapkan Dua Tersangka Korupsi Pembangunan Agro Eduwisata, Kajari Cianjur: Kerugian Negara Rp8,8 MTelur Ayam Ras Capai Harga Tertinggi di Pasar Muka Cianjur

Sulis, siswi kelas II mengaku tidak nyaman selama belajar di tenda kelas darurat karena saat hujan, air masuk ke dalam tenda.

“Maunya belajar di kelas baru, kelas yang lama rusak waktu ada gempa,” kata Sulis.

0 Komentar