Jumlah Pengungsi di Cianjur Selatan Bertambah, BPBD: Status TDB Diperpanjang

Pengungsi bertambah
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmana Wijaya.
0 Komentar

CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Pemerintah Kabupaten Cianjur menetapkan status tanggap darurat bencana (TDB) tahap kedua sejak Kamis, 5 Desember hingga Rabu, 18 Desember 2024 mendatang.

“TDB tahap pertama itu berakhir Jumat, 6 Desember 2024 kemarin. Lalu diperpanjang karena masih banyak pengungsi di hampir seluruh Cianjur selatan, bahkan kini jumlahnya bertambah,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Kusmana Wijaya pada Minggu, 8 Desember 2024.

Status TDB diperpanjang juga karena seluruh bantuan yang bersumber dari anggaran negara baik itu dapur umum, pengadaan logistik yang menggunakan dana belanja tidak terduga (BTT), harus disalurkan dalam masa TDB atau pada masa transisi ke pemulihan.

Baca Juga:BPBD Cianjur Buka Posko Pusat Penerimaan Bantuan di Gedung PGRI SukanagaraTNI-Polri dan Pemkab Cianjur Fokus Buka Jalan Terputus Akibat Bencana

“Setelah TDB tahap kedua ini, kita baru akan tetapkan status transisi pemulihan pasca bencana,” ungkapnya saat dihubungi Cianjur Ekspres.

Dari data per 7 Desember 2024 pukul 19.00 WIB, BPBD mencatat jumlah pengungsi bertambah menjadi 888 jiwa di 11 kecamatan. Di hari sebelumnya, tercatat jumlah pengungsi masih di angka 777 jiwa yang tersebar di 9 kecamatan.

“Perubahan data masih akan terus terjadi. Memang begitu karena semua data yang dihimpun dilakukan secara bertahap,” jelasnya.

11 kecamatan dengan pengungsi yakni Pagelaran, Tanggeung, Pasirkuda, Cibinong, Agrabinta, Leles, Takokak, Kadupandak, Sindangbarang, ditambah Sukanagara dan Pegelaran.

“Kita arahkan para pengungsi untuk mengisi tempat yang sudah disediakan seperti aula desa, madrasah, atau menumpang di rumah kerabat. Kita tidak rekomendasikan ada pengungsian di tenda darurat karena faktor cuaca,” kata Asep.

Tercatat, kerugian materi akibat bencana juga bertambah menjadi 515 rumah rusak, 288 rumah terancam, dan 544 rumah terendam banjir.

Sedangkan infrastruktur terdampak ada 85 titik jalan, 4 titik irigasi, dan 8 jembatan yang rusak akibat bencana beberapa waktu lalu.

0 Komentar