CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur membuka posko lapangan yang dijadikan pusat penerimaan bantuan dari donatur, berlokasi di Gedung Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Sukanagara, Jalan Campaka-Sukanagara, Desa Sukanagara, Kecamatan Sukanagara.
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmana Wijaya mengungkapkan, pembukaan posko lapangan tersebut bertujuan untuk memudahkan distribusi bantuan ke lokasi-lokasi pengungsian daerah terdampak tersebar di 9 kecamatan.
Pasalnya, terdapat beberapa lokasi pengungsian yang sulit dijangkau, juga agar pendistribusian bantuan bisa merata dan tepat pada pengungsi yang membutuhkan.
Baca Juga:TNI-Polri dan Pemkab Cianjur Fokus Buka Jalan Terputus Akibat BencanaData Anyar BPBD Cianjur: 2.760 Orang Terdampak, 777 Jiwa Mengungsi
“Posko utama di kantor BPBD Cianjur. Tapi bagi yang ingin menyerahkan bantuan logistik untuk korban terdampak, bisa menyerahkan ke posko lapangan di gedung PGRI Sukanagara, kita baru buka hari ini,” kata Asep saat ditemui pada Sabtu, 7 Desember 2024.
Para pengungsi tersebut tersebar di 9 kecamatan di antaranya Pagelaran, Tanggeung, Pasirkuda, Cibinong, Agrabinta, Leles, Takokak, Kadupandak, dan Sindangbarang.
Beberapa lokasi pengungsian tersebut, banyak yang masih sulit diakses dengan kendaraan roda empat dan jarak tempuh yang sangat jauh seperti di Desa Sinarlaut, Kecamatan Agrabinta.
“Jadi para donatur tidak harus alami kesulitan untuk sampaikan bantuan karena tidak semua pengungsian ada di jalan utama. Bahkan ada yang harus menempuh 7 jam perjalanan. Cukup menyerahkan di Gedung PGRI Sukanagara, lalu kami akan distribusikan dengan armada yang ada dan mengantar barang yang dibutuhkan pada pengungsi yang sudah kami catat by name by address,” ungkapnya.
Dari posko lapang PGRI Sukanagara, bantuan yang diterima akan disalurkan ke posko tingkat kecamatan yang juga telah dibentuk. Kemudian, petugas desa akan menjemput bantuan dan menyerahkan langsung ke pengungsi.
Pihaknya menyiapkan 1 unit mobil double cabin dan 8 motor trail milik pemerintah yang bisa digunakan untuk mengakses lokasi pengungsian yang sulit dijangkau.
Diketahui, akibat bencana hidrometeorologi yang terjadi 2 pekan terakhir baik banjir, longsor, dan pergerakan tanah, BPBD Kabupaten Cianjur mencatat ada 2.760 jiwa terdampak di 18 kecamatan dan 777 di antaranya terpaksa mengungsi karena rumahnya mengalami kerusakan.