CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Bencana alam banjir hingga pergerakan tanah yang melanda sejumlah kecamatan di wilayah Cianjur Selatan pada Rabu 4 Desember 2024, membuat sebagian warga trauma.
Seperti yang diungkapkan oleh Sirod (60), warga Kampung Cijati RT 04/RW 04, Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur yang rumahnya terkena longsor.
“Waktu itu kan hujan lumayan lama, terus ketika sekitar jam 3.00 WIB pagi, saya, istri saya, dan anak saya bangun terus masak karena anak saya sekolah,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Kamis 5 Desember 2024.
Baca Juga:Disnakertrans Cianjur Kirim Dua KK untuk Program Transmigrasi ke Sulawesi TengahPMI Distribusikan Logistik dan Terjunkan Puluhan Relawan ke Lokasi Bencana Cianjur Selatan
Menurutnya, saat sedang memasak, terdengar suara gemuruh, suara pohon tumbang dan akhirnya terdengar suara gemuruh lebih jelas dan menimpa rumahnya.
“Saat itu ada gemuruh, brukkk!! Pas dilihat ternyata rumah sudah tertimpa longsor, dan rumah saya bergeser. Sampai sekarang saya masih deg-degan dengan kejadian kemarin,” kata Sirod.
Saat ini, Sirod bersama anak dan istrinya mengungsi di sebuah mesjid di kampung tersebut yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.
“Kalau ditanya trauma, ya masih trauma sih. Makanya sekarang kami memilih mengungsi untuk keselamatan kami,” katanya.
Selain di Pagelaran, rumah rusak akibat pergerakan tanah juga terjadi di Kecamatan Tanggeung. Sebanyak tiga rumah rusak berat akibat pergerseran tanah.
Seperti rumah milik Aris (26) di Kampung Angguyun, Desa Tanggeung, Kecamatan Tanggeung yang rusak berat dan sudah tidak bisa ditempati. Aris berharap agar secepatnya ada solusi dari pemerintah.
“Yang rusak berat ada tiga rumah, diantaranya rumah saya, dan dua rumah lainnya milik tetangga saya. Saat ini saya mengungsi di rumah saudara karena rumah saya sudah tidak bisa ditempati lagi,” kata Aris.