CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Gempa bumi kembali melanda Kabupaten Cianjur, Kamis 21 November 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat 4 kali getaran mulai 08.17 WIB hingga 11.28 WIB.
Hal itu membuat beberapa siswa sekolah menengah pertama (SMP) yang ada di Kecamatan Cibeber berhamburan keluar kelas.
Bahkan dikabarkan terdapat sekitar 10 sekolah dasar (SD) di Cibeber yang mengalami kerusakan sedang dan berat akibat gempa beruntun itu.
Baca Juga:TPID Cianjur Nilai Kenaikan PPN Berdampak Terhadap Inflasi Daerah Bawaslu Cianjur Lakukan Patroli Pengawasan di Masa Tenang Pilkada 2024
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Arifin, membenarkan soal rusaknya sejumlah bangunan SD akibat gempa tersebut.
Seperti yang terjadi di SDN Pasir Munding 4, Desa Sukamaju, Kecamatan Cibeber yang video runtuhnya plafon kelas viral di media sosial.
“Laporan sementara untuk wilayah Kecamatan Cibeber, ada 10 sekolah yang rusak sedang dan berat. Diantaranya plafon yang rontok dan keratakan pada dinding kelas akibat gempa,” ungkap Arifin saat dihubungi, Kamis 21 November 2024 sore.
Pihaknya pun belum menerima adanya laporan soal korban luka baik dari siswa atau guru akibat kejadian ini. “Mudah-mudahan tidak ada korban,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor BMKG Stasiun Gefisika Kelas 1 Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, 4 gempa terjadi dengan kekuatan yang berbeda.
“Gempa pertama pada 08.17 WIB kekuatannya 2,2 Magnitudo (M), pada 11.25 WIB kekutan 2,9 M, pada 11.27 WIB berkekuatan 3 M, dan terakhir pada 11.28 WIB 3 M,” ungkap Rahayu, Kamis 21 November 2024.
Dia merinci, pusat gempa atau episenternya berada di darat, berjarak 15 kilometer arah tenggara dari pusat kota Cianjur dan termasuk gempa dangkal karena berada di kedalaman 5 kilometer di bawah tanah.
Baca Juga:BPBD Cianjur Sebut Rp2,6 Triliun Dana Stimulan Sudah Disalurkan untuk Korban GempaMenilik Pusat Gempa 5,6 Magnitudo di Cianjur Setelah Dua Tahun Terjadi
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” jelasnya.Namun begitu, Teguh rahayu tidak menyebutkan secara detail sesar aktif yang dimaksud.(zan)