CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, mencatat 44 kejadian bencana alam dari Januari hingga Oktober 2024. Selama kurun waktu tersebut, didominasi bencana tanah longsor dengan 25 kejadian.
Disusul banjir 8 kejadian, lalu bencana akibat cuaca ekstrem seperti angin puting beliung 7 kejadian, gempa bumi 1 kejadian, kebakaran hutan dan lahan 2 kejadian, serta kekeringan 1 kejadian.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cianjur, Wangwang Kuswaya, mengungkapkan, satu orang meninggal dunia akibat longsor. Sedangkan empat orang mengalami luka ringan karena cuaca ekstrem.
Baca Juga:Hadirkan Langkah Konkrit, Pekerja Migran Indonesia Putuskan Dukung ASIHAhmad Syaikhu Soroti Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Pendidik
“Total warga terdampak sebanyak 738 kepala keluarga dari 44 kejadian bencana tersebut,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Senin 18 November 2024.
Menurutnya, jumlah bencana yang terjadi dari awal Januari hingga Oktober tahun ini, menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Dimana pada kuruan waktu Januari-Oktober 2023 terdapat 63 kejadian bencana.
“Total dari Januari-Desember 2023 ada 116 kejadian bencana,” kata Wangwang.
Dia mengatakan, kebanyakan bencana alam di Cianjur terjadi di akhir tahun. Pun demikian dengan akhir tahun ini yang memasuki puncak musim penghujan, banyak banjir dan longsor. “Mudah-mudahan November sampai Desember trennya menurun,” kata Wangwang.
Meski demikian, BPBD Kabupaten Cianjur mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan ketika terjadi cuaca ekstrem.
“BPBD sudah membina sejumlah desa dengan membentuk desa tangguh bencana (Destana) dan struktur tim penanggulangan bencana di desa supaya bisa menangani bencana lokal. Termasuk juga membentuk relawan tangguh bencana (retana) di setiap desa,” kata Wangwang.