Program Makan Bergizi Gratis Jadi Peluang BUMDes di Cianjur Tingkatkan Perekonomian Desa

DPMD Cianjur
Kepala DPMD Kabupaten Cianjur, Iwan Setiawan.(Herry Febriyanto/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Program Makan Bergizi Gratis (BMG) menjadi peluang bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menyuplai bahan baku pangan. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) pun mendorong hal ini.

Lantas bagaimana kesiapan BUMDes di Kabupaten Cianjur? Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cianjur, Iwan Setiawan, mengatakan, Kemendes PDTT memang ingin memberdayakan BUMDes dalam peningkatan perekonomian di tingkat desa dan lebih maju berkaitan dengan program makan bergizi gratis.

“Mudah-mudahan ini bisa mengangkat perekonomian di tingkat desa, itu arahan-arahan dari pusat sudah ada dan hari ini pun kita ada rapat kaitannya dengan bagaimana peranan BUMDes kaitan penyediaan bahan baku untuk program makan bergizi gratis,” katanya kepada Cianjur Ekspres di Pendopo Cianjur, Rabu 13 November 2024.

Baca Juga:Anggota DPRD Jabar RK Dadan Surya Negara Dorong Kemandirian Ekonomi Kader PosyanduPengamat Pendidikan Sebut Kurikulum Merdeka Kurang Bijak

Namun menurut Iwan tidak semudah membalikkan tangan, pasalnya persyaratan BUMDes selain punya potensi untuk penyediaan bahan baku pangan seperti beras, sayuran dan sebagainya, juga harus diikuti oleh legalitasnya terkait bagaimana proses pengadaan barang dan jasa.

“Proses itu harus dilalui, supaya BUMDes bisa sebagai penyedia barang dan jasa untuk program makan bergizi gratis,” katanya.

“Prosesnya sedang berjalan dan kita pun di tingkat bawah juga menyiapkan BUMDes-BUMDes yang sekiranya potensial kaitannya dengan produksi, terutama pertanian yang bisa nanti dimasukkan ke program makan bergizi gratis,” sambung Iwan.

Lebih lanjut Iwan mengungkapkan, nantinya akan dilihat potensi wilayahnya. Misalkan desa atau BUMDes yang ada di wilayah Cianjur Utara seperti Cipanas, Cimacan dan sebagainya atau Sukanagara untuk sayuran. Begitupun untuk daerah yang memiliki potensi beras seperti di Ciranjang, Bojongpicung, Cibeber dan lainnya.

“Kita sudah plotting potensinya, karena nanti harus sinkron dan sinergi dengan kebutuhannya. Misalkan untuk Kecamatan Cikalongkulon berapa banyak beras, sayuran dan lainnya nanti diproyeksikan ke BUMDes dan kerjasama dengan para petani,” ucapnya.

Iwan mengatakan, 354 desa di Cianjur sudah memiliki BUMDes, namun dari jumlah tersebut hanya 120 BUMDes yang sehat dan sisanya masih proses berkembang. “Dari 120 BUMDes tersebut belum tentu juga bisa mencukupi kebutuhan itu,” tuturnya.

0 Komentar