CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jawa Barat, Irhan Ari Muhammad mengatakan, pada debat kandidat kedua yang rencananya akan dilaksanakan di Cianjur, diharapkan para pasangan calon (paslon) bisa menjaga keamaanan.
Komisi Pemilihan Uumu (KPU) Kabupaten Cianjur rencananya akan menggelar debat kandidat kedua di salah satau hotel di Kecamatan Pacet pada Jumat, 8 November 2024.
“Dalam debat kedua nanti, yang paling utama paslon diharapkan bisa mengarahkan pendukungnya untuk menjaga keamanan,” ungkap Irhan saat dihubungi Cianjur Ekspres pada Senin, 4 November 2024.
Baca Juga:BMKG Tetapkan Status Waspada Banjir di 3 Kecamatan CianjurSidang Dugaan Pidana Pemilu Oknum ASN Cianjur Dilakukan Secara Maraton
Pasalnya, karena alasan keamanan pula yang menyebabkan debat kandidat pertama pada Jumat, 25 Oktober 2024 lalu diadakan di luar Cianjur, tepatnya di Kecamatan Soreang, Kota Bandung.
“Makanya, jangan ada kericuhan saat debat nanti. Selain tanggung jawab kita bersama, TNI-Polri, itu juga kewajiban paslon untuk mengatur pendukungnya,” kata dia.
Dalam debat kedua pun, diharapkan paslon bisa memahami tema debat yang akan diberikan oleh KPU. Agar tak terjadi penilaian negatif seperti debat pertama.
“Harus ada forum yang dinamis saat debat. Jangan samakan sanggahan dalam debat dengan promosi program,” kata dia.
Dalam debat, harusnya para paslon memperlihatkan intelektualitas, menggali solusi, dan menyampaikan program yang rasional.
“Agar masyarakat bisa menilai dan tahu program mana yang masuk akal, juga tepat dengan datanya, seperti jumlah PAD Cianjur, jumlah warga. Sehingga suatu program dinilai masuk akal untuk realisasinya,” jelasnya.
Tak hanya program sendiri, paslon juga dituntut untuk bisa menyesuaikan dengan program-program pemerintah pusat yang sebentar lagi akan diterapkan.
Baca Juga:5 Akun Tiktok Gunawan Sadbor Berpenghasilan Hingga Rp1 Juta per HariLokasi Live Gunawan 'Sadbor' Tidak Jauh dari Pemakaman Umum
“Seperti Makan Siang Gratis. Coba jabarkan secara terukur, agar kita yang menonton bisa menilai mana yang lebih unggul dalam debat. Bukan hanya promosi visi misi saja tanpa ada gambaran realisasi,” tandasnya.