Ketua Umum GPPI Nilai Gus Irfan Layak Duduki Posisi Menteri Agama

Gus Irfan
Ketua Umum Gerakan Peduli Pendidikan Indonesia (GPPI), Ahmad Yusup bersama KH. Muhammad Irfan Yusup Hasyim atau yang kerap di sapa Gus Irfan.(istimewa)
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Ketua Umum Gerakan Peduli Pendidikan Indonesia (GPPI), Ahmad Yusup, yang kerap disapa Kang Aye, memberikan pandangannya terkait pemilihan sosok yang tepat untuk memimpin Kementerian Agama.

Kang Aye menilai bahwa KH. Muhammad Irfan Yusup Hasyim atau yang kerap di sapa Gus Irfan, tokoh agama muda yang dikenal luas di kalangan Nahdlatul Ulama, adalah figur yang layak menduduki posisi Menteri Agama.

Menurut Kang Aye, Gus Irfan memiliki kompetensi yang mumpuni di bidang keagamaan dan pendidikan, serta pemahaman mendalam terkait pluralisme dan toleransi di Indonesia.

Baca Juga:Bertemu Herman Saat Kampanye, Pedagang Ini Sampaikan Ucapan Terima Kasih Sudah Dibantu Program 10.000 UMKMPenyair Jawa Barat Ihsan Subhan ikuti Kegiatan FSIGB 2024 di Tanjungpinang Kepri

“Gus Irfan adalah tokoh yang berintegritas, memiliki pemahaman yang luas tentang agama, dan memiliki rekam jejak yang jelas dalam dunia pendidikan dan dakwah. Beliau sosok yang bisa menjawab tantangan keberagaman di Indonesia,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Kamis 26 September 2024.

Sebagai Ketua Umum GPPI, Ahmad Yusup melihat pentingnya sosok pemimpin di Kementerian Agama yang bukan hanya ahli dalam hal keagamaan, tetapi juga mampu mengelola pendidikan dan isu-isu keberagaman dengan baik.

“Pendidikan agama harus terus diperkuat dengan semangat kebangsaan dan toleransi, dan Gus Irfan telah menunjukkan kiprahnya dalam hal ini,” tambahnya.

Dia mengungkapkan, GPPI sendiri selama ini aktif dalam memajukan dunia pendidikan Indonesia, khususnya dalam hal pendidikan berbasis moral dan keagamaan yang inklusif.

Dia menekankan bahwa Indonesia membutuhkan tokoh-tokoh seperti Gus Irfan untuk memastikan dunia pendidikan dan keagamaan di tanah air berjalan seiring, menciptakan masyarakat yang cerdas, religius, dan toleran.

“Diharapkan dapat menjadi salah satu suara yang diperhitungkan dalam proses pemilihan Menteri Agama yang akan datang, mengingat pentingnya figur pemimpin yang mampu menjembatani nilai-nilai agama dengan pendidikan dan kebangsaan,” ujarnya.

0 Komentar