CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cianjur KH. Abdul Rauf mengatakan sinergisasi ulama dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur di bawah kepemimpinan Herman Suherman sudah berlangsung sejak lama.
Hal tersebut disampaikan di sela-sela kegiatan penutupan Pendidikan Kader Ulama (PKU) Angkatan 3 yang diselenggarakan oleh MUI di Kantor MUI Cianjur, Minggu 8 September 2024.
“Sinergisitas ulama dan umaro sampai hari ini terus berjalan,” kata KH. Abdul Rauf.
Baca Juga:Pilkada Cianjur, Deden Nasihin-Neneng Efa Fatimah Tawarkan 10 Program Super Prioritas"Rumah Bapak Aing", Rumah Masyarakat Cianjur untuk Kemenangan Kang Dedi MulyadiÂ
Ia mencontohkan, sinergisasi antara pihaknya dengan pemerintah saat pandemi Covid-19. Saat itu, pemerintah pusat lewat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memerintahkan Bupati untuk menutup tempat ibadah termasuk masjid untuk mencegah penularan virus corona.
Namun sebelum mengambil tindakan tersebut, Bupati berkonsultasi terlebih dahulu dengan dirinya dan para ulama se-Cianjur. Alhasil keluarlah kebijakan penerapan protokol kesehatan dalam setiap pelaksanaan ibadah dan kegiatan di masjid-masjid di Cianjur.
“Masjid tetap bisa kita buka, program pemerintah kita terapkan juga dan alhamdulillah di Cianjur pada saat itu sampai berakhir katakanlah covid ini tidak ada hal yang luar biasa dan semua masyarakat di Kabupaten Cianjur dari sisi penularannya termasuk landai dan aman. Ini salah satu pentingnya komunikasi atau kolaborasi antara ulama da umaroh,” ujarnya.
Putera dari ulama besar Cianjur KH. Abdul Halim (Ajengan Elim) ini pun memuji dan mengapresiasi visi-misi dari Bupati Cianjur yang selalu membawa unsur religiusitas dan keagamaan.
“Kami sangat mengapresiasi dan memang ini adalah tugas ulama. Ada visi misi Cianjur berakhlak mulia para ulama ini bagaimana membina masyarakat melaksanakan ajaran agamanya, sehingga berakhlak, berakhlakul karimah, berakhlak mulia. Dengan visi misi Bupati tentunya para ulama ini punya kekuatan karena didukung visi misi pemerintah daerah,” katanya.
Ia berharap ke depan, sinergi dan kolaborasi ini harus terus dilanjutkan. Menurutnya baik dari sisi pemerintah maupun ulama sama-sama membutuhkan dan saling mengisi satu sama lain.
“Tentunya bagaimana pun kita masyarakat tidak bisa melakukan sesuatu aktivitas, kegiatan, atau yang kita agendakan dalam rangka membina umat tanpa dukungan pemerintah. Pemerintah pun sama, tanpa dukungan para Kyai sulit,” ujarnya.