Akibat Kemarau, Warga di Desa Cimanggu Kecamatan Cibeber Cianjur MCK Pakai Air Sungai

Kemarau
warga harus memanfaatkan sungai untuk urusan mandi, cuci, dan kakus (MCK).(Ringan RA/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

“Ramai kalau sore, mau perempuan atau laki-laki, campur. Kondisi ini biasanya terjadi selama empat sampai enam bulan,” kata dia.

Dia menyebutkan, sebetulnya di Kantor Desa Cimanggu sudah ada sumur bor. Namun, jaraknya lumayan jauh dibandingkan dengan ke sungai.

“Selain itu belum ada alternatif lain. Syukurnya sungai ini tidak pernah kering sama sekali,” katanya.

Baca Juga:Maju Pilgub Jabar, Paslon Asih: Padukan Imtaq dan Iptek  Kolaborasi 2 Perusahaan Lokal ini Bantu Majukan Sektor Pertanian dan Pendidikan di Indonesia

Selain datang langsung ke sungai, beberapa warga lainnya bahkan melangsir air sungai ke rumahnya menggunakan jasa kuli panggul.

“Biasanya delapan ember besar itu upahnya Rp20 ribu untuk ditampung di rumah,” kata dia.

Terpisah, Kepala pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Sukmana Wijaya mengaku belum menerima adanya laporan kekeringan di desa tersebut.

“Belum ada laporan, kita akan cek dulu,” kata dia saat dihubungi.

Asep pun menyarankan agar pemerintah kecamatan bisa langsung bersurat ke pimpinan daerah, dalam hal ini bupati dengan tembusan ke BPBD.

“Agar bupati bisa mendisposisikan pada OPD terkait, tembuskan juga suratnya pada kita supaya ada penanganan,” jelasnya.

0 Komentar