cianjur.jabarekspres.com, ANT – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengatakan, peristiwa kebakaran Pasar Seni Ubud pada tanggal 17 Agustus lalu telah menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap sektor parekraf dan mengurangi daya tarik wisata Ubud.
Sebab, Pasar Seni Ubud merupakan rumah bagi para pelaku UMKM ekonomi kreatif, sekaligus salah satu amenitas wisata dan belanja bagi wisatawan di Kabupaten Gianyar, Bali.
“Kami turut prihatin, dan menyesalkan atas kejadian kebakaran di Pasar Seni Ubud. Kami juga mengapresiasi atas penanganan atas petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan di lokasi tersebut,” kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya di Jakarta, Rabu.
Baca Juga:Kemenparekraf Perkuat Kesetaraan Gender dalam Dunia Pariwisata dan Ekonomi KreatifDJP Ungkap Strategi Jitu Tingkatkan Penerimaan Pajak Tahun Depan
Ia berharap, pemulihan Pasar Seni Ubud dapat berjalan secara cepat dan efektif sehingga dapat segera beroperasi kembali.
Ia juga menyampaikan secara kumulatif, total kunjungan wisman periode Januari-Juni 2024 ke Indonesia telah mencapai 6,41 juta kunjungan. Dari sisi persentase kedatangan wisman ke Bali hingga Juni kontribusi mencapai 45 persen dari jumlah total kunjungan wisman ke Indonesia.
Sejak tahun 1920-an pun, Ubud telah menjadi destinasi wisata wisatawan dunia, yang membuat orang ingin datang dan datang lagi, bahkan sampai menetap dan tinggal di sana.
Oleh karenanya Nia berharap Pasar Seni Ubud bisa segera beroperasi kembali agar para pelaku UMKM dapat segera beraktivitas kembali, dan wisatawan dapat kembali berkunjung dan berbelanja.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar I Wayan Gede Sedana Putra mengungkapkan, kebakaran yang terjadi di Pasar Seni Ubud merupakan sisi bagian pedagang pasar pagi.
Dari sekitar 1.000 pelaku UMKM ekonomi kreatif, ada 438 pelaku UMKM ekonomi kreatif yang terdampak akibat kebakaran ini.
“Kebetulan yang kebakaran itu adalah pasar pagi dan ada 438 pedagang yang berjualan di pasar pagi. Seharusnya jam operasional itu pagi sampai jam 10, musibah kebakaran terjadi di siang hari, proses dari penyelidikan pihak berwajib masih dalam proses. Jadi itu yang bisa saya laporkan di sini. Mudah-mudahan proses ini cepat berjalan,” kata Wayan.
Baca Juga:Menkeu: APBN 2023 Jadi Jaring Pengaman Pertumbuhan 2024Bupati Herman Harap Sinergisitas Eksekutif-Legislatif di Cianjur Terus Dilanjutkan
Wayan menyampaikan bahwa menindaklanjuti insiden ini, pemerintah setempat saat ini fokus untuk rencana relokasi pedagang.