Hulu Migas Butuh Dukungan: Jaminan Ketersediaan Energi Nasional

Migas
Ilustrasi - Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro (kanan) dan Country Head Indonesia Rystad Energy Sofwan Hadi dalam sebuah diskusi beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-SKK Migas
0 Komentar

SKK Migas mencatat peningkatan realisasi produksi migas hingga 15 Agustus 2024 mencapai 1.873 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD) atau meningkat sekitar 3,4 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama di 2023 sebesar 1.811 ribu BOEPD.

Secara bulanan, hingga pertengahan Agustus 2024 produksi minyak dan gas mencapai 1.860 ribu BOEPD atau naik sekitar 3,5 persen dibandingkan pada data bulanan yang sama (1.797 ribu BOEPD).

SKK Migas menyatakan optimis bahwa proyek-proyek hulu migas yang selesai di 2024 ini akan memberikan penambahan produksi minyak dan gas secara signifikan.

Baca Juga:Selama Gelaran HUT RI di IKN, 18 SPKLU PLN Layani 340 Transaksi Pengisian Mobil ListrikSCM Summit 2024: Solusi Tepat untuk Tingkatkan Nilai Lokal dalam Industri Hulu Migas

Selain dengan menemukan sumber-sumber baru, kami juga terus mengoptimalkan sumber-sumber yang telah beroperasi,” ujar Hudi.

Salah satu kontributor penambahan produksi minyak, yakni proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) di Blok Cepu yang mencapai 13.300 barel minyak per hari (BOPD) dari tujuh sumur yang dibor hingga 2025. Kontributor lain ialah optimalnya penyerapan salur gas sejak Juli 2024 serta lifting (salur gas) di 24 Juli 2024 yang menembus 5.919 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD), di atas target APBN sebesar 5.785 MMSCFD.

Untuk itu, SKK Migas juga optimis berbagai pencapaian industri hulu migas tersebut akan menjadi langkah penting untuk mencapai tujuan ketahanan energi nasional.

“Pencapaian ini menegaskan komitmen para pelaku industri hulu migas, termasuk seluruh KKKS dalam mewujudkan ketahanan energi nasional sebagai kado bagi HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia,” tutur Hudi.(antara)

0 Komentar