Tekan Angka Pengangguran, Bupati Cianjur Herman Suherman Gelar Expo Kursus

Herman Suherman
Expo Gebyar Kursus Cianjur 2024
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Pemerintah Kabupaten Cianjur menggelar Expo Gebyar Kursus Cianjur 2024. Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk menekan angka pengangguran di Cianjur.

“Ini suatu wujud dalam rangka menurunkan angka pengangguran di Kabupaten Cianjur dan juga meningkatkan pendapatan perkapita di Kabupaten Cianjur,” kata Herman kepada wartawan di Gedung Assakinah Cianjur, Senin 19 Agustus 2024.

Herman menjelaskan, pendapatan per kapita Cianjur telah mengalami peningkatan. Menurutnya, naiknya pendapatan per kapita bisa menjadi salah satu indikator tumbuhnya perekonomian di Kabupaten Cianjur.

Baca Juga:Amanda Soemedi Bey Machmudin Lantik Pj Ketua PKK Kabupaten BekasiHari Jadi ke-79 Jabar, Bey Machmudin Sampaikan Capaian Indikator Makro Pembangunan 

“Naiknya pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Cianjur tentunya karena ditopang berbagai sektor. Jadi, ini adalah wujud kerja sama dari berbagai sektor,” kata Herman.

Berdasarkan data Disnakertrans Jabar Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Cianjur pada tahun 2022 mencapai 8,41 persen, sedangkan tahun 2023 turun mencapai 7,71 persen. Tren penurunan ini, kata Herman, akan terus dilanjutkan dengan berbagai inovasi salah satunya dengan gebyar expo kursus ini.

“Cianjur merupakan potensi sumber daya alamnya, sumber daya manusianya yang sudah 26 juta. Tentunya Lembaga-lembaga kursus seperti ini bisa didorong oleh pemerintah agar tadi masyarakat Cianjur bisa berkurang dalam pengangguran,” katanya.

Herman menambahkan, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) memiliki peran yaitu mencetak sumber daya manusia terampil sehingga memiliki skill pada masing-masing bidang.

“LKP cukup berkontribusi. Selain bisa menjadi solusi mengatasi pengangguran, keberadaan LKP juga bisa menopang perekonomian karena mereka bergerak pada berbagai sektor jasa dan perdagangan,” ujarnya.

“Dan juga alumni-alumni yang sudah bekerja banyak bukan di Indonesia saja bahkan di mancanegara, tadi dari Jepang, Korea, bahkan dari Cina tadi, dari Cina kalau ada yang umumnya 18 sampai 21 tahun yang yatim piatu itu bisa langsung kerja ya,” pungkasnya.(*)

0 Komentar