JAKARTA,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2024 Paris Anindya Bakrie menyatakan bila perjuangan mendapat dua medali emas di ajang olimpiade paris 2024 bukanlah perkara mudah.
Sebagai CdM dirinya mengatakan bila dirinya sudah memprediksi bila kans untuk mendapat medali emas harus dicermati hingga akhir pertandingan.
Lantaran jika dari awal sudah ada riak-riak baik dari media massa maupun di media sosial akan mempengaruhi semangat atlet yang berjuang di ajang olimpiade.
Baca Juga:Mantap! 18 Unit SPKLU PLN Siap Layani Kendaraan Listrik HUT RI ke 79 di IKNPusling, Cara Herman Pastikan Layanan Kesehatan Maksimal di Pelosok Desa Cianjur
Bahkan dua minggu sebelum keberangkatan ke Olimpiade Paris 2024, dirinya sudah sowan ke media-media untuk menyampaikan harapan menjaga semangat atlet hingga akhir pertandingan olimpiade dengan menurunkan ekspektasi terhadap atlet dalam mendapatkan medali.
Ini disampaikan Anindya Bakrie saat Podcast Energi Disway Dahlan Iskan di lantai 43 Equity Tower.
Kepada Abah panggilan Akrab Dahlan Iskan, Anindya Bakrie secara gamblang menceritakan kepada abah perjalanan meraih dua medali emas dan satu medali perunggu di di ajang Olimpiade paris 2024.
“Jadi memang salah satu yang sudah saya prediksi dari awal kans kita mendapat medali emas itu 8 agustus pak Dahlan, sedangkan mulainya 26 Juli, itu dari awal saya lihat ada dua minggu yang lumayan kalau misalnya ada apa-apa media ribut, sosmed ribut. Jadi dua minggu sebelum ke paris saya keliling ke media-media, tujuannya bukan woro-woro tapi menurunkan ekspektasi dan minta kepada media untuk menjaga ekspektasinya sampai diujung olimpiade” ujar Anindya dalam podcast.
Menurut Anindya Bakrie sebagai CdM dirinya harus bisa menjadi semi psikiater yang memberikan motivasi, menjaga perasaan menghidupkan semangat Atlet.
Kepada Anindya abah juga sempat menanyakan komentar sang Ayah Abu Rizal Bakrie terkait keberhasilan dirinya yang juga sama mendapatkan dua medali emas.
“Tetapi yang juga ramai di masyarakat ternyata Anindya tidak mau kalah sama bapaknya, karena waktu Chef de Mission itu dipegang pak Abu Rizal Bakrie Indonesia mendapat dua medali emas dan sekian puluh tahun tidak dapat mendapat medali emas dan dipegang anaknya dapat lagi medali emas, komentar bapak seperti apa,” Tanya Abah Dahlan.