Diah menjelaskan berbagai metrik keuangan itu mencerminkan keberhasilan pendekatan strategis PIS dalam mengelola utang dan mengoptimalkan struktur modalnya.
Diah telah berperan penting dalam memandu PIS melalui tantangan keuangan yang kompleks sejak bergabung pada Juni 2020.
“Dalam pasar yang volatile saat ini, meningkatkan ketahanan perusahaan memerlukan lebih dari pendekatan tradisional. Kesuksesan PIS berakar pada digitalisasi dalam manajemen keuangan, yang mendorong efisiensi operasi dan meningkatkan pengambilan keputusan,” papar Diah yang telah berpengalaman selama lebih dari 20 tahun dalam perbankan korporat dan manajemen risiko.Diah menekankan komponen kunci dari strategi PIS adalah Integrated Maritime Information System (IMIS).
Baca Juga:Hadapi Musim Kemarau, Pemkab Majalengka Dirikan Posko Ketahanan PanganTASPEN Raih 5 Penghargaan Bergengsi dari First Indonesia Magazine
IMIS menyediakan berbagai data real-time yang terintegrasi seperti pelacakan kapal, monitoring kinerja dan keuangan, manajemen kargo, dan analitik data, sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusan dan efisiensi operasional.
Selain itu, alumnus Boston College, AS, ini juga menekankan pentingnya mempersiapkan tenaga kerja untuk transformasi digital.
“Dengan meningkatkan investasi dalam pelatihan dan pembelajaran, PIS memastikan karyawan dapat sepenuhnya memanfaatkan teknologi baru dan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan,” sebut Diah.
Dalam beberapa tahun terakhir, PIS terus mengadopsi pendekatan disiplin terhadap alokasi modal, secara strategis berinvestasi dalam kapal baru, serta memaksimalkan return on asset sambil mempertahankan strategi fleet allocation (alokasi armada) yang prudent.
“Pendekatan yang seimbang ini memastikan bahwa PIS tetap gesit dan siap memanfaatkan peluang yang muncul. Kami berharap pencapaian kami dapat menjadi standar tinggi untuk ketahanan keuangan dan pertumbuhan berkelanjutan dalam industri logistik maritim global,” jelas Diah.(antara)