cianjur.jabarekspres.com, ANT – Pemkab Cianjur telah berhasil merealisasikan 778 kilometer dari target 1.000 kilometer pembangunan jalan beton yang dicanangkan sejak tahun 2022 dengan target tuntas pada 2025.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, menyatakan bahwa pembangunan jalan beton di Cianjur difokuskan untuk memperlancar akses menuju destinasi wisata, dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Tidak hanya mendongkrak perekonomian, pembangunan jalan beton diharapkan dapat mempermudah warga mengakses pendidikan dan kesehatan, sehingga jarak tempuh yang lama menjadi lebih singkat,” katanya.
Baca Juga:Kemenhub: Bandara Deo Sorong Sudah Bisa Digunakan KembaliJokowi: Ibu Kota Baru Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Indonesia Timur
Ia mencatat sebagian besar jalan kabupaten di Cianjur dalam kondisi rusak berat dan sedang, sehingga program seribu kilometer jalan beton dilakukan agar usia jalan lebih lama dan aktivitas masyarakat menjadi mudah seperti pembangunan ruas jalan kabupaten di Kecamatan Cijati.
Ruas jalan sepanjang 18 kilometer itu, ungkap dia, sudah tuntas dibangun dengan konstruksi beton, sehingga dapat memudahkan berbagai aktivitas termasuk perekonomian warga yang selama 30 tahun terakhir sulit dilakukan karena biaya transportasi yang mahal.
“Tidak hanya perbaikan jalan termasuk jembatan penghubung antarkecamatan dan kabupaten Cianjur-Sukabumi, saat ini sudah mulus, sehingga warga dapat dengan mudah melakukan aktivitas terutama dalam menjual hasil buminya ke kota,” katanya.
Herman menargetkan hingga akhir masa jabatan pada 2025, perbaikan 1.000 kilometer jalan beton di Cianjur dapat tuntas, sehingga tidak ada lagi jalan rusak di Cianjur dan seluruh jalan yang dibangun atau diperbaiki terhubung langsung ke jalan provinsi dan nasional.
“Terhubungnya jalan kabupaten ke jalan provinsi dan nasional dapat mempermudah berbagai aktivitas termasuk wisatawan yang hendak berlibur di obyek wisata mulai dari wilayah utara hingga pantai selatan, sehingga PAD Cianjur terus meningkat,” katanya.
Sementara, tokoh masyarakat Kecamatan Cijati yang letak geografisnya bersebelahan dengan Kabupaten Sukabumi, akhirnya dapat merasakan mulusnya jalan beton sepanjang belasan kilometer penghubung antarkecamatan dan kabupaten itu.
Pasalnya, ungkap tokoh masyarakat Cijati Ayi Bayong (48), selama 30 tahun terakhir, warga kesulitan untuk melakukan aktivitas terutama perekonomian karena mahalnya biaya transportasi untuk menjual hasil bumi ke pusat Kota Cianjur atau Sukabumi.
Baca Juga:OJK Minta Bank Identifikasi Mendalam Nasabah Terkait Transaksi Judi OnlinePresiden Jokowi, Ungkap Investasi yang Masuk Ke IKN Mencapai RP56,2 triliun
“Seiring dibangunnya jalan beton yang terhubung langsung ke jalan provinsi dan nasional, memudahkan warga beraktivitas mulai dari pendidikan, kesehatan, dan perekonomian karena jalan laik menjadi penunjang utama,” katanya (antara)