Baru pada 2021, saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai dilonggarkan, jelang Agustus tahun itu Ecen meminta izin pada pemerintah desa, Koramil, dan Polsek Bojongpicung untuk memasang bendera.
Setelah diizinkan, dia pun akhirnya membeli perlengkapan lain, seperti bambu, tali tambang, dan paku.
“2021 saya pasang 120, tahun selanjutnya saya tambah menjadi 220 meter, tahun ke tiga sudah mencapai 300 meter. Saya bersyukur tahun ini bisa menambah 150 meter. Jadi totalnya 450 meter,” kata Ecen.
Baca Juga:Pilkada Cianjur, Tim Pemenangan BHSI Bakal Dikukuhkan Besok Partai Golkar Pinang KDM Jadi Cagub Jabar
Karena menjadi cita-citanya sejak dulu, dirinya tak mengharapkan apa-apa dengan pembentangan Bendera Merah Putih itu.
“Sementara ini saya ingin bentangkan sampai mengelilingi RW 01. Kurang lebih 700 meter,” ujar Ecen yang juga Ketua RT 02 kampungnya itu.
Untuk memasang bendera sepanjang 450 meter, Ecen membutuhkan kurang lebih 250 batang bambu dan 15 kilogram tali tambang.
“Berat Bendera Merah Putih sepanjang 450 meter ini bisa mencapai 40 kilogram,” jelasnya.
Pemasangan Bendera Merah Putih itu, disebutnya tak membuat warganya terganggu. Malahan, karena bendera membentang di depan rumahnya, warga pun tak perlu membeli bendera lagi.
“Mungkin mereka di rumahnya punya bendera. Tapi karena ada bendera saya di depannya, jadi mungkin tak perlu lagi memasang. Sampai saat ini pun belum ada keluhan dari mereka,” kata dia.
Ecen menyebutkan, bendera tersebut akan terpasang selama sebulan penuh di Agustus tiap tahunnya.
Baca Juga:Pilkada Cianjur, Ganjar Ramadhan Tegaskan Gerindra Tunggu Keputusan DPP Soal Siapa Calon yang Dimajukan Jabar Dapat Bantuan Lima X-Ray Portabel, Bey Machmudin: Mudahkan Deteksi Dini TBC Secara Masif
“Pokoknya selama Agustusan, benderanya akan terpasang terus. Kecuali kalau ada warga yang akan membuat hajatan di rumahnya, pasti kita akan potong di bagian tersebut,” jelasnya.
Ecen mengaku, pemasangan Bendera Merah Putih berukuran panjang itu menjadi kebanggaan tersendiri. Apalagi diinisiasi oleh dirinya yang hanya seorang kuli bangunan.
“Tidak semua orang bisa seperti ini. Saya bangga, walaupun hanya kuli, tapi bisa mewujudkan cita-cita saya, memperlihatkan kebanggaan saya sebagai warga Negara Indonesia,” tandasnya.