Dia mengungkapkan, saat ini yang dipakai alas untuk belajar para siswa yaitu menggunakan karpet yang sederhana. Akibatnya, para guru pun sering mengeluh mengalami nyeri pinggang akibat kelamaan duduk di teras.
“Yang tidak enak gurunya, kalau guru sudah beda lagi, kalau guru yang ngisi absen dan ini itu sudah nyeri pinggang. Saat ini kamuli menggunakan karpet yang sederhana. Satu kelas kemarin bantuan BOS saya paksakan membeli karpet,” ungkapnya.
Dia berharap kepada dinas terkait agar memperhatikan sekolahnya untuk segera memiliki bangku untuk membuat nyaman aktifitas kegiatan belajar mengajar di kelas.
Baca Juga:Dukung pemberdayaan masyarakat, Program PLN Peduli kembangkan Desa Wisata Cibuntu494 KK di Resettlement Proyek PLTA Upper Cisokan Nikmati Air Bersih Berkat Program PLN Peduli
“Harapannya, mohon kepada dinas pendidikan diperhatikan, karena guru honorer ini lebih dari 90 persen, jadi uang bos ini dipakai beli ATK dan menggaji guru. Jadi kemungkinan ada sisa-sisa sedikit harus dikumpulkan untuk membeli bangku belum tercapai, jadi hanya bisa untuk membeli sarana pembelajaran saja. Intinya ingin ada bangku,” pungkasnya. (dik).