Cianjur.jabarekspres.com – Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Abdi Bangsa Institute fasilitasi puluhan anak keluarga tidak mampu di usia sekolah dan siap kerja untuk dapat pendidikan dan lapangan pekerjaan.
Hal itu dilakukan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di sektor pendidikan dan menekan angka pengangguran di Cianjur.
Direktur Abdi Bangsa Institut Aji Samsurizal, mengatakan di Kabupaten Cianjur masih banyak anak usia sekolah yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Baca Juga:Ciptakan Keadilan di Bidang Pertanahan, Badan Bank Tanah Sediakan 203 Ha untuk Reforma Agraria di CianjurPLN Ajukan 3 Triliun PMN 2025 Untuk Bangun Kelistrikan Daerah Terpencil
Bahkan tidak sedikit juga mereka yang sudah lulus SMA/SMK sederajat dan siap bekerja namun belum terserap oleh lapangan pekerjaan.
Okeh karena itu, pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memfasilitasi anak usia sekolah tersebut, terutama dari kalangan keluarga tidak mampu.
“Kami (Abdi Bangsa Institut) bekerjasama dengan Kemendikbud untuk program yang memfasilitasi keluarga tidak mampu. Supaya anak-anak yang masih usia sekolah bisa mengenyam pendidikan, salah satunya pendidikan keterampilan. Sehingga siap untuk bekerja,” kata dia.
Menurutnya di tahun ini ada sebanyak 30 siswa yang mengikuti program tersebut. “Sebenarnya ini tahun ketiga program kolaborasi dengan Kemendikbud. Tahun 2022 ada 20 orang, tahun 2023 ada 30 orang, dan tahun ini ada 30 orang siswa yang ikut program pelatihan,” kata dia.
Dia menjelaskan 30 siswa tersebut akan diberi pelatihan di bidang perhotelan hingga menjadi baristi.
“Mereka diberi 5 macam pelatihan dasar yang akan dibutuhkan untuk bekerja nantinya,” kata dia.
Dia menjelaskan 30 siswa tersebut nantinya akan disalurkan ke berbagai perhotelan ataupun tempat perkajaan yang sudah menjalin kerjasama dengan pihaknya.
Baca Juga:Semarak Porseni Creative Ultimate Sukseskan Liburan Produktif untuk Pelajar SMA CianjurDisdik Jabar Keluarkan SE Mekanisme Pengisian Calon PPDB pada Satuan Pendidikan yang Kuotanya Tidak Terpenuhi
“Sejak awal juga kita sudah jalin kerjasama dengan berbagai pihak. Makanya berkaca dari tahun sebelumnya 100 persen siswa kami langsung bekerja. Termasuk angkatan kali ini kami targetkan mereka 100 persen langsung bekerja,” kata dia.
Menurutnya, kolaborasi tersebut dilakukan agar IPM Cianjur bisa naik dengan usia sekolah yang mengenyam pendidikan lanjutan dan menekan angka pengangguran.
“Saat ini LKP tidak hanya jadi opsi terakhir, tapi jadi pilihan utama dalam memberikan kesiapan dasar. Karena lapangan kerja saat ini mulai mengedepankan skil. Kami ingin dengan program ini IPM Cianjur di sektor pendidikan bisa naik, dan angka pengangguran bisa turun,” pungkasnya.