Pegi Cianjur Menanti Hasil Tes DNA, Ini Kata Ketua RT dan Pamannya

Rumah Pegi
Nampak Ketua RT 02/RW 07 Kampung Karang Nunggal, Desa Gadog, Kecamatan Pacet mendatangai kediaman Pegi Setiawan pada Selasa, 9 Juli 2024.
0 Komentar

cianjur.jabarekspres.com – Pegi Setiawan (27) asal Kampung Karang Nunggal, Desa Gadog, Kecamatan Pacet seddang menunggu hasil tes DNA untuk memastikan dirinya bukan anak mantan Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi Sastra.

Ketua RT 02/RW 07, Kampung Karang Nunggal, Desa Gadog, Kecamatan Pacet, Desi menyebutkan, Ketua Moonraker Pacet tersebut melakukan tes DNA pekan lalu di sebuah rumah sakit swasta di Jakarta dan dibiayai mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.

“Beberapa waktu lalu Dedi Mulyadi datang ke rumah Pegi, katanya mau membiayai DNA untuk pastikan Pegi itu benar anak Cecep. Karena kan tes DNA itu mahal,” ujar Desi saat ditemui Cianjur Ekspres di kediamannya pada Selasa, 9 Juli 2024.

Baca Juga:Semarak Porseni Creative Ultimate Sukseskan Liburan Produktif untuk Pelajar SMA CianjurDisdik Jabar Keluarkan SE Mekanisme Pengisian Calon PPDB pada Satuan Pendidikan yang Kuotanya Tidak Terpenuhi

Dari kabar yang dia dapatkan, hasil tes DNA Pegi akan keluar hasilnya pada Senin, 15 Juli 2024 nanti. Pembuktian dilakukan setelah nama Pegi Setiawan Cianjur disebut-sebut terkait dengan kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada 2016 silam.

Desi juga mengetahui, belakangan mencuat kabar yang menyebutkan jika Pegi Cianjur merupakan anak keempat bupati Sunjaya yang dititipkan pada keluarga Cecep. Namun, dalam dokumen kartu keluarga (KK) milik Cecep D Setiawan, tercatat Pegi Setiawan lahir di Cianjur, 19 September 1997.

Di sana tertulis pula jika Pegi Setiawan memiliki adik, M Fauzi (23) dan ibunya bernama Elis Mulyati. Desi menyebutkan jika kedua orangtuanya bercerai saat Pegi masih berumur lima tahun.

“Waktu suami saya masih menjadi ketua RT pada 2008, Pegi itu masih SD kelas V di sini. Pegi lulus dari SMK Al Hasyimiyah pada Mei 2016,” ungkap Desi.

Suami Desi, Yudi terpilih lagi jadi ketua RT sejak 2009 hingga 2023, selama itu juga Desi mengaku tak pernah mendengar Pegi pergi jauh dari Cianjur. Yang dia ketahui, Pegi sempat menjadi kuli bangunan di Bogor selama sebulan namun pulang karena tak betah.

“Setahu saya, kalau jauh sampai Cirebon mah enggak. Pegi bilang pernah kerja kuli bangunan, cuma sebulan di Bogor, tapi dia enggak betah. Setelah itu dia tidak pernah keluar (kota) lagi,” jelasnya.

Tiap Sabtu malam, Pegi dan rekan-rekannya kerap kali nongkrong di dekat rumah toko (ruko) miliknya, yang tepat berada di depan rumah Pegi. Pasalnya, di situ menyediakan Wi-Fi gratis.

0 Komentar