Pelajar SMK Meninggal Dunia Dibacok Sekelompok Remaja, Orang Tua Korban Ingin Pelaku Segera Ditangkap

Ilustrasi
Ilustrasi pembacokan.(pixabay)
0 Komentar

CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Seorang pelajar salah satu sekolah menengah kejuruan ( SMK) RF (17) meninggal dunia setelah dibacok oleh sekelompok remaja bersenjata tajam di Kampung Bunikasih Peuntas, Desa Mekarwangi, Kecamatan Warungkondang.

RF meregang nyawa setelah terkena sabetan celurit di lengan kanan dan bahu kiri. Sementara rekan korban lainnya yakni FG (17) pun alami luka bacokan di lengan sebelah kanan, namun nyawanya masih terselamatkan.

Dari data yang dihimpun, RF merupakan warga Kampung Ciwalen, Desa Ciwalen, Kecamatan Cilaku. Sementara FG adalah warga Kampung Bunikasih Peuntas, Desa Mekarwangi, Kecamatan Warungkondang.

Baca Juga:Bey Machmudin Lantik 5.864 Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemda Provinsi JabarKang Edan Terus Bergerak dengan Program Makan Siang dan Susu Gratis ke Seluruh Kecamatan di Cianjur

Wiwi (50) warga yang tinggal tak jauh dari lokasi tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan, pembacokan terjadi pada Kamis, 13 Juni 2024 malam lalu sekitar pukul 21.00 WIB.

Kata dia, saat itu, korban baik RF dan FG sedang berkumpul di warung kopi bersama rekannya yang lain. Tiba-tiba, segerombolan remaja berjumlah kurang lebih sembilan orang datang menggunakan tiga unit sepeda motor sambil membawa berbagai senjata tajam.

“Mereka ada yang bawa celurit, golok, dan balok kayu. Saya sempat lihat korban berjalan di depan warung sambil berdarah. Bekas darahnya masih ada di jalan,” ujar Wiwi saat ditemui pada Sabtu, 15 Juni 2024.

Ayah FG, Sahidin (50) mengatakan jika anaknya terkena sabetan celurit saat berusaha menyelamatkan RF. Alhasil, FG derita tiga luka tebasan di lengan kanannya.

“Syukurnya anak saya masih hidup, saya berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum. Kasihan orangtua yang anaknya meninggal,” kata Sahidin di rumahnya.

Terpisah, Adimas Budi (44) ayah dari korban meninggal mengatakan dirinya baru mendapat kabar anaknya terkena bacokan dan dievakuasi ke RSUD Sayang Cianjur pada pukul 23.00 WIB.

“Saya dapat kabar dari orangtua salah satu rekan sekolah anak saya. Katanya anak saya jadi korban pembacokan dan sudah ada di RSUD Sayang. Buru-buru saya ke RS. Sampainya di sana, anak saya sudah dipindakan ke kamar jenazah,” kata Adimas pada Cianjur Ekspres.

Baca Juga:Biaya Parkir di Masjid Raya Al Jabbar Sementara GratisBey Machmudin Minta Semua Pihak Aktif Cegah Perundungan, Lapor Bisa ke Aplikasi Sapawarga

Kata Adimas, pada Jumat, 14 Juni 2024 jenazah anaknya dipindahkan ke RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung untuk diautopsi. 

0 Komentar