Polisi Menunggu Hasil Pemeriksaan Toksikologi Korban Dugaan Malapraktik

Malapraktik
Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto
0 Komentar

CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Kepolisian Resor (Polres) Cianjur, masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi terhadap kasus dugaan malapraktik Puskesmas Sindangbarang yang menyebabkan DAN (10) warga Kampung Cieurih, Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang meninggal dunia. Hasil pemeriksaan pun baru akan diketahui pekan depan. 

Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, Selasa 11 Juni 2024. 

“Hasil toksikologinya keluar pekan depan. Toksikologi dilakukan untuk memeriksa apakah ada efek berbahaya dari zat kimia yang ada dalam tubuh. Saat ini penyidiknya sedang berada di luar kota,” kata Tono.

Baca Juga:Sekda Herman Suryatman: Jabar Dukung Kebijakan Identitas Kependudukan Digital Sekda Herman Suryatman Bertemu Rektor Unpad

Selain itu, dirinya belum mengetahui organ apa yang dibawa oleh kedokteran forensik untuk diperiksa ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri setelah DAN diautopsi pada Rabu 29 Mei 2024 lalu.

“Kita belum tahu organ apa yang dibawa untuk diperiksakan. Kita juga masih menunggu hasilnya,” ungkap Tono. 

Terpisah, ibu kandung DAN, Syarifahlawati mengatakan dirinya juga tak mengetahui organ apa yang dibawa oleh kedokteran forensik pasca autopsi dua pekan lalu.

“Saya belum tahu (organ,red) apa yang dibawa untuk diperiksa di Puslabfor. Yang jelas kita sekeluarga juga menunggu hasil pemeriksaan,” ungkapnya saat dihubungi Cianjur Ekspres.

Selama menunggu hasil pemeriksaan forensik, dia dan keluarganya mengaku hanya bisa pasrah sambil menunggu kebenaran penyebab meninggal anak bungsunya itu. 

“Kita hanya bisa pasrah sambil menunggu. Keluarga, tetangga, bahkan orang yang kita tidak kenal pun hanya bisa mendoakan. Kalau memang ada dugaan malapraktik, saya harap pelaku dihukum seadil-adilnya, tapai kalau tidak ada ya kita akan berusaha ikhlas,” ujar Syarifah.

Sepeninggalan anak bontotnya, Syarifah mengaku hidupnya banyak perubahan. Dirinya kini mulai tertutup dengan dua kakak DAN dan lebih sering menyendiri. Dia dan suaminya kini sering sakit karena tak nafsu makan.

Baca Juga:Sekda Herman Suryatman Buka "2024 Indonesia Aerospace Industry Forum" Sekda Herman Dorong Pemda Provinsi Jabar-ITB Perkuat Kolaborasi

“Biasanya ceria sama anak-anak lainnya, sekarang saya lebih sering mengurung diri. banyak habiskan waktu di kamar sambil menangis, rasanya seperti sudah tidak ada harapan soal kejelasan kasus anak saya. Kenapa sudah diautopsi saja prosesnya masih lama, saya ingin semuanya selesai,” kata dia sambil menangis.

0 Komentar