CIANJUR.JABAREKSPRES.COM,CIANJUR – Mantan Wali Kota Bogor dua periode, Bima Arya menyebutkan masih banyak masalah yang terjadi di Cianjur baik dari sisi pelayanan kesehatan, maupun pendidikan.
“Saya temukan ada tenaga kesehatan (nakes) yang harus menyiapkan uang puluhan juta untuk bekerja, ada juga mahasiswa yang mengadu pada saya jika akses pendidikan yang jauh dari kata memadai. Selain itu kita ketahui juga jika Kota Santri angka HIV/Aids tinggi,” kata Bima saat deklarasi Kawula Bima di salah satu kafe di Jalan KH Abdullah Bin Nuh pada Kamis, 23 Mei 2024.
Kader Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mengungkapkan jika sistem zonasi dalam dunia pendidikan sebetulnya belum bisa diterapkan di Jawa barat, khususnya Cianjur.
Baca Juga:Dirut PLN Tinjau Posko Utama Kelistrikan KTT WWF, Pastikan Seluruh Sistem Kelistrikan di Bali AndalPolda Jabar Tangkap Satu DPO Kasus Vina Cirebon
“Sistem zonasi itu belum bisa berjalan tanpa adanya insfrastruktur yang merata,” kata Arya yang berencana maju di Pilgub 2024 Jawa Barat.
Pasalnya, jumlah sekolah yang ada tidak seimbang dengan jumlah siswa. Jumlah tenaga pengajar dan juga sistem kependudukan pun belum mendukung secara baik untuk zonasi pendidikan.
“Karenanya kita akan mengajukan secara resmi penundaan sistem zonasi sampai infrastruktur dan SDM-nya siap. Kalau tidak begitu, maka akan lebih banyak kerugian (mudharat),” ungkapnya.
Sistem zonasi tanpa adanya kesiapan, kata Bima, akan banyak menimbulkan manipulasi data di tiap-tiap daerah. Hal tersebut berimbas pada hilangnya kepercayaan terhadap sistem pendidikan di Indonesia.
“Anak yang masuk sekolah lewat jalur yang tidak berkah (hasil manipulasi) pasti akan mempengaruhi psikologi anaknya,” ungkapnya.
Untuk pendidikan tinggi, dirinya berencana untuk mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan beasiswa bagi anak-anak SMA sederajat yang mampu secara akademik, namun kurang beruntung secara ekonomi.
“Kita akan ajukan kerjasama dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk memecahkan masalah biaya kuliah yang tak masuk akal sehingga membenani para calon mahasiswa,” ungkapnya.
Baca Juga:Bio Farma Selenggarakan FGD Sosialisasi Produk Vaksin Demam BerdarahJabar Matangkan Pembangunan Jatinangor City of Digital Knowledge
Kata dia, langkah-langkah tersebut berguna untuk meningktkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Cianjur maupun kabupaten kota lain. “Relawan fokus pada masalah yang mempunya relasi dengan kehidupannya secara langsung, seperti pendidikan, kesehatan, juga lapangan pekerjaan,” tandasnya.