CIANJUR.JABAREKSPRES.COM,CIANJUR – Sesosok mayat misterius ditemukan mengapung di antaran eceng gondok di kawasan Waduk Cirata tepatnya di Kampung Cisentul, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur pada Rabu, 22 Mei 2024 sekitar pukul 17.30 WIB.
Kepala Unit (Kanit) Search and Rescue (SAR) Kabupaten Cianjur M Andika menyebutkan, dari laporan yang diterima jenazah pertama kali ditemukan oleh anak-anak yang tengah bermain di sekitar waduk.
“Pertama kali ditemukan oleh anak-anak yang bermain di sekitar lokasi penemuan. Setelahnya langsung dilaporkan pada pihak Retana desa dan Babinsa dan langsung berkoordinasi dengan Tim SAR Cianjur, Polsek Ciranjang, PMI, juga potensi SAR. Saat ini para petugas gabungan masih berada di TKP,” ujar Andika saat dihubungi Cianjur Ekspres.
Baca Juga:Dirut PLN Tinjau Posko Utama Kelistrikan KTT WWF, Pastikan Seluruh Sistem Kelistrikan di Bali AndalPolda Jabar Tangkap Satu DPO Kasus Vina Cirebon
Adapun ciri-ciri jenazah yakni berjenis kelamin laki-laki, tak memakai baju, dan hanya mengenakan celana pendek warna coklat. Mayat misterius itu juga ditemukan mengapung dalam posisi tengkurap dan hanya terlihat bagian punggung.
Pihaknya juga memperkirakan jika jenazah tersebut meninggal sejak sepekan lalu. “Diperkirakan sudah sepekan (meninggal). Selain itu, petugas juga masih dalam proses evakuasi dan identifikasi. Pasalnya selama ini kita tidak menerima laporan adanya warga yang hilang,” ujarnya.
Andika juga mengimbau bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri yang disebutkan, agar melapor ke instansi terkait untuk memudahkan proses identifikasi.
“Jenazah akan dievakuasi dan diidentifikasi lalu di bawa ke RSUD Sayang Cianjur. Bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarga bisa melapor pada kami, RSUD, atau ke pihak Kecamatan Ciranjang,” imbau Andika.
Di sisi lain, relawan Indonesia Escorting Ambulance (IEA) Kabupaten Cianjur Robi Nugraha menyebutkan jika jenazah baru bisa dibawa ke RSUD Sayang Cianjur pada pukul 19.30 WIB.
“Dari jalan utama menuju lokasi penemuan mayat lumayan jauh dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan ambulans. Empat orang relawan dari IEA, dua ikut proses evakuasi, saya dan satu orang lain standby di ambulans,” tandasnya.