cianjur.jabarekspres.com – Di tengah pembangunan SUTET 500 kV Ungaran-Pedan dan SUTET 500 kV Ampel, ada sebuah cerita yang menghangatkan hati di Desa Sidomulyo, Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Tengaran, dengan 440 siswa yang tersebar di 13 kelas ini telah menerima bantuan dari PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa unit komputer dan pelatihan.
Program PLN Peduli yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang dicanangkan Pemerintah khususnya tujuan keempat terkait Pendidikan berkualitas (TPB 4) ini, menjadi langkah PLN dalam mendorong akselerasi mutu pembelajaran.
Baca Juga:Proyek PLTA Jatigede 2x55MW Capai Tahap Sinkronisasi PertamaBiaya Korban Kecelakaan di Ciater Subang Ditanggung Pemprov Jabar
Perangkat komputer saat ini menjadi kebutuhan vital dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang diluncurkan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sejak tahun 2022.
Kepala Sekolah SMPN 3 Tengaran, Sumartiningsih, menyampaikan apresiasi kepada PLN UIP JBT atas bantuan TJSL yang diberikan.
“Kami atas nama sekolah SMP Negeri 3 Tengaran mengucapkan terima kasih kepada PLN UIP JBT yang sudah memberikan bantuan TJSL berupa perangkat komputer serta pelatihan kepada sekolah kami,” ungkap Sumartiningsih.
Sumartiningsih juga menyoroti urgensi perangkat komputer dalam penerapan kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran informatika.
“Tentunya bantuan komputer dan pelatihan dari PLN ini nantinya akan sangat membantu kami dalam penerapan Kurikulum Merdeka untuk pelaksanaan kegiatan Assesment Kompetensi Minimum dan pembelajaran Teknik Informasi dan Komputer,” tambahnya.
Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP JBT, Achmad Ismail menyampaikan, bahwa hadirnya bantuan ini juga menjadi sebuah peluang untuk memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan kompetensi dalam menghadapi tantangan masa depan.
“Di era transformasi digital saat ini, baik guru maupun siswa harus mampu beradaptasi untuk bertahan dan bersaing. Kami berharap melalui bantuan TJSL ini, anak-anak memiliki kesempatan lebih luas untuk bisa belajar mengoperasionalkan komputer dan internet. Tidak hanya perangkat komputer, nantinya juga akan diadakan pelatihan untuk peningkatan kompetensinya,” ucap Achmad.