CIANJUR.JABAREKSPRES.COM,CIANJUR – Warga yang mengungsi akibat terdampak pergerakan tanah di Kampung Sukajadi RT 03/RW 02, Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur membutuhkan dapur umum.
Total ada sebanyak 54 kepala keluarga (KK) dengan total 167 jiwa yang terpaksa harus mengungsi.
Kepala Desa Jatisari, Asep Prasida mengatakan, warga terpaksa diungsikan karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
Baca Juga:DJKI-Tokopedia Bantu Kembangkan Usaha Produk Indikasi Geografis Peringati Hari Otonomi Daerah, Komitmen Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan Sehat
“Mengenai dapur umum, telah diajukan pada Pemkab Cianjur dan telah disepakati. Namun hingga hari kedua pasca bencana logistiknya belum datang. Kami sudah melakukan komunikasi bahwa logistik sedang dalam perjalanan menuju ke lokasi warga mengungsi” kata dia kepada wartawan, Minggu 28 April 2024.
“Kami ucapkan terimakasih pada Forkompincam Bojongpicung, PMI, Tagana dan relawan lainnya yang setia tiap hari memantu atas terjadinya bencana alam pergeseran tahan,” sambung Asep.
Sementara itu, Camat Bojongpicung, Aziz Muslim, menuturkan, setelah warga dievakuasi mengungsi ke setiap rumah saudara dan pada rumah tetangganya yang lokasinya dianggap aman, sore hari pihaknya bersama Forkopimcam pihaknya melakukan musyawarah untuk mengadakan dapur umum melalui Pemkab Cianjur.
“Pengajuan permohonan tersebut telah disetujui dan rencananya akan segera direalisasikan sesuai permintaan,” katanya.
Namun, lanjut dia, untuk sementara makan para pengungsi itu dipasok logistik dari sumbangan Forkompincam dan dari simpatisan lainnya yang ada di Kecamatan Bojongpicung.
“Kami telah berusaha musyawarah dan mengajukan permohonan bantuan diadakannya dapur umum untuk para pengungsi dampak pergerakan tanah. Untuk sementara warga pengungsi dipasok logistik dari berbagai pihak yang ada di lingkungan Kecamatan Bojongpicung,” kata Aziz.
Disisi lain, para petani di kampung Sukajadi dan Kampung Pasar Cinde, Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung dilarang melakukan aktivitas pertanian pasca terjadinya bencana pergerakan tanah. Sebab, dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
Baca Juga:Bey Machmudin Berharap Bank Indonesia Tetap Sinergi dengan Pemdaprov Jabar Bey Machmudin Pastikan Kesiapan Asrama Haji Indramayu dan Bandara Kertajati
Diketahui, lahan pertanian di lokasi tersebut seluas 20 hektare, mayoritas lahan milik warga ditanami padi.
Aziz Muslim mengatakan, pihaknya selain mengungsikan masyarakat terdampak pergerakan tanah, juga memberikan larangan agar tidak ada aktivitas pertanian.
“Kita mengimbau kepada masyarakat yang berada di Kampung Sukajadi dan Kampung Pasar Cinde yang mempunyai lahan dekat dengan titik pergeseran tanah agar menunda dulu aktivitas,” katanya.