CIANJUR.JABAREKSPRES.COM,CIANJUR – Radi Ramlan (18) wisatawan asal Bandung yang merupakan jadi korban tenggelam di Pantai Cemara, Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur pada Rabu, 17 April 2024 pagi, ditemukan 2,5 kilometer dari lokasi terakhir atau last know position (LKP) dalam kondisi tak bernyawa.
Kapolsek Cidaun, AKP Munawir mengungkapkan jika Radi ditemukan oleh dua nelayan yang sedang menjaring ikan di Pantai Cipakis atau Ciwidig dalam posisi terlentang pada Kamis, 18 April 2024 sekitar pukul 02.30 WIB.
“Dua orang nelayan yakni Hadon (50) dan Hower (45) sedang menjaring ikan di sekitar lokasi. Saat menemukan jenazah korban tergeletak di pesisir pantai, keduanya langsung melaporkan hal itu pada petugas gabungan,” kata Munawir.
Baca Juga:Arus Balik Pakai Kendaraan Listrik Tidak Perlu Ragu, Petugas Siap MembantuAturan WFH-WFO Pascalebaran Berjalan Baik di Jabar, Sekda Herman Suryatman Sidak Gedung Sate
Kata dia, pihaknya pun langsung mengevakuasi jenazah Radi ke Puskesmas Cidaun dan menghubungi pihak keluarga untuk proses identifikasi.
“Setelah dikonfirmasi benar kalau jenazah tersebut adalah Radi, pihak keluarga pun langsung membawa jenazah ke rumah duka di Kabupaten Bandung untuk dikebumikan,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Unit Search and Rescue (SAR) Kabupaten Cianjur, M. Andika, mengungkapkan, dalam proses pencarian melibatkan 25 personil dari berbagai instansi yakni TNI-Polri, Basarnas, Balawista, potensi SAR dan warga sekitar.
“Kemarin, pada hari pertama korban dinyatakan hilang, petugas gabungan langsung lakukan pencarian. Tapi sampai sore hari jenazah belum juga ditemukan dan akan dilanjutkan hari ini. Alhamdulillah tadi dini hari ditemukan oleh nelayan,” kata M Andika pada Cianjur Ekspres.
Pihaknya mengimbau pada wisatawan yang masih berlibur khususnya di perairan baik pantai, danau, ataupun sungai agar tetap menjaga keselematan baik diri maupun anggota keluarganya.
“Pada dasarnya di sepanjang pantai sudah ada rambu-rambu yang harus dipahami, dipatuhi, dan dijadikan pedoman oleh wisatawan. Karena itu untuk keselamatan kita semua,” kata dia.
Tak hanya itu, wisatawan juga diminta untuk melihat kondisi alam saat berwisata, apalagi arus air, kecepatan angin, dan cuaca itu tidak bisa diprediksi perubahannya.
Baca Juga:Jabar Tetap Lanjutkan TPK Sarimukti untuk Bandung RayaSekda Herman Suryatman Cek TPA Sarimukti, Pascalebaran Terima 46 Ribu Ton Sampah Bandung Raya
“Baiknya saat melakukan wisata air, agar menggunakan pengaman seperti pelampung atau semacamnya. Lebih bagus lagi kalau ada pengawas yang ahli,” tandasnya.