CIANJUR.JABAREKSPRES.COM,CIANJUR – Jelang perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 pada November mendatang, DPC Partai Gerindra Kabupaten Cianjur usulkan tiga nama untuk digodok dan dipilih oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) untuk maju sebagai calon bupati (cabup).
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Cianjur, Ganjar Ramadhan, mengemukakan, bahwa dirinya adalah salah satu calon yang diusulkan ke DPD. Namun dia enggan untuk menyebut dua nama lainnya.
“Ada tiga nama (yang diusulkan), yang pasti semua dari internal. Karena kita selama ini kita diinstruksikan untuk mengusung kader untuk ikut Pilkada, termasuk tahun ini. Tapi semua kembali ke keputusan DPD,” kata Ganjar pada Cianjur Ekspres, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:Jabar Tetap Lanjutkan TPK Sarimukti untuk Bandung RayaSekda Herman Suryatman Cek TPA Sarimukti, Pascalebaran Terima 46 Ribu Ton Sampah Bandung Raya
Ganjar pun mengaku siap saat nantu dirinya diusung oleh partai besutan Prabowo Subianto itu untuk bertarung di Pilkada 2024.
Pertarungan Pilkada, kata dia, berbeda dengan saat pemilihan legislatif (Pileg) saat Pemilu pada 14 Februari lalu. Harus ada survei ketokohan dan lebih serius karena taruhannya itu kesejahteraan 32 kecamatan, 360 desa dan kelurahan.
“Semua bisa mencalonkan diri sebagai pemimpin daerah, mau tukang becak, pengusaha, politikus. Tapi semua harus melewati survei ketokohan karena dia akan menjadi penentu kesejahteraan daerah yang dipimpin. Tdak bisa asal-asalan,” ungkap Ketua DPRD Kabupaten Cianjur itu.
Kata Ganjar, pihaknya sudah menjalin komunikasi yang baik dengan beberapa partai di Cianjur seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga Partai Nasional Demokrasi (NasDem).
“Nanti kita akan berkomunikasi dengan Partai Golongan Karya (Golkar) juga partai-partai lain, untuk membahas soal koalisi” ujarnya.
Dirinya juga tak menutup kemungkinan adanya penerapan Koalisi Indonesia Maju (KIM) ke daerah termasuk ke Cianjur.
“Mudah-mudahan pimpinan kita di pusat bisa mewacanakan koalisi nasional (KIM) ke daerah. Kalau itu terwujud, baru bisa dibilang koalisi gemuk. Tapi kalau nanti diterapkan, semua partai yang masuk koalisi harus legowo dan mau menjadi 02 (calon wakil bupati) jika hasil surveinya ada di bawah,” kata dia.
Baca Juga:Sekda Herman Suryatman: Pengelolaan Masjid Raya Al Jabbar Dievaluasi Menyeluruh Puncak Arus Balik di Jabar Terkendali
Hal itu pun berlaku pada Partai Gerindra. Ganjar tetap akan melaporkan pada pimpinan pusat jika ternyata survei menujukan di bawah partai lain dalam koalisi. “Misalnya, kalau KIM terwujud dan Gerindra surveinya di bawah ya kita legowo untuk jadi 02,” ungkap Ganjar.