CIANJUREKSPRES – Dua tahun pascagempa Cianjur, sekolah dasar di Kecamatan Cugenang tak kunjung diperbaiki sehingga para siswa di SDN Giri Jaya dan SDN Cugenang 1 masih harus belajar di sekolah darurat dan Gedung PGRI.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin mengakui kedua sekolah tersebut kondisinya sangat memprihatinkan pascagempa.
“Masih ada dua sekolah di Cugenang yang belum terealisasi perbaikan pascagempa 2022 lalu, namun berdasarkan informasi dari PUPR kedua sekolah tersebut akan dibangun di semester kedua tahun ini,” kata Ruhli, Senin (15/4).
Baca Juga:BPBD Percepat Proses Penanganan dan Pembersihan Material Tanah Longsor di Kabupaten KuninganTren Harga Bahan Pokok di Jabar Menurun
Ruhli menuturkan, proses pembangunnya cenderung lambat karena pengajuannya untuk wilayah Jawa Barat disatukan dengan wilayah lain yang terkena gempa.
“Karena kejadian gempa bumi ini bukan hanya di Cianjur, untuk sekolah Alhamdulillah mudah-mudahan semester dua,” kata Ruhli.
Ruhli mengatakan, saat ini para siswa memanfaatkan fasilitas gedung PGRI serta aula. Sementara satu lagi menggunakan sekolah darurat yang sudah disediakan pemerintah.
“Terkait kendala pasti ada, nyaman tentu tidak, karena senyaman-nyamannya di sekolah darurat berbeda dengan sekolah yang sudah dibangun,” tutupnya.