CIANJUREKSPRES – Usai gelaran pemilu, acapkali didapati calon legislatif (caleg) mengalami tekanan mental ketika menunggu hasil penghitungan suara, terlebih jika perolehan suara tak sesuai ekspektasi. Masalah yang kerap dialami oleh caleg gagal adalah sulit menerima kenyataan.
Spesialis Kedokteran Jiwa dari RSUD Tamansari, Dr Alfonsus Edward Saun, memaparkan jika kondisi tersebut bisa mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, baik fisik maupun mental.
Lebih lanjut Edward menerangkan, stres yang dialami oleh caleg gagal juga dapat mengakibatkan gangguan makan, gangguan tidur, dan penurunan produktivitas di fase awal.
Baca Juga:Ruang Rawat Khusus Caleg Stress Masih LowongDemam Berdarah Renggut 4 Korban Jiwa
“Selanjutnya, ada kemungkinan muncul gangguan perasaan, depresi, kecemasan, bahkan kondisi yang lebih berat seperti psikosis, halusinasi, atau waham,” paparnya, kepada wartawan di Jakarta Barat, Selasa (20 Februari 2024).
Edward juga menekankan bahwa kemampuan seseorang untuk mengelola stres sangat mempengaruhi kesehatan mental mereka.
Semakin baik seseorang mengelola stres, semakin minim dampak dari ‘kegagalan’ tersebut.
Edward menambahkan, ada sejumlah faktor yang berpengaruh pada kesehatan mental seseorang, mulai dari faktor genetik, lingkungan, keluarga, budaya, hingga faktor lingkungan sekitar.
“Jika dukungan dari lingkungan tidak memadai untuk menerima kenyataan, maka sulit bagi seseorang untuk mengatasi kabar buruk atau situasi yang tidak sesuai harapan,” tambahnya. (*)