CIANJUREKSPRES, CIANJUR – Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Cianjur, Lusi Hasfiati mengungkapkan, jika anggaran BTT di APBD 2024 yaitu sebesar Rp53.059.340.583. Anggaran tersebut tidak seluruhnya bisa digunakan untuk tanggap darurat.
“Anggaran BTT 2024 kurang lebih Rp53 miliar. Didalamnya ada sisa dana gempa, ada juga pengembalian dana spesifik dan tidak teralisasi juga ada didalamnya. Seperti DAU yang tidak realisasi di 2023 itu harus dianggarkan lagi, disimpan di BTT. Tidak semua untuk tanggap darurat,” ujarnya.
Sementara untuk tanggap bencana, tidak bisa menggunakan BTT sebelum digeser ke DPA masing-masing OPD. Kata dia, untuk mitigasi bencana menggunakan anggaran BTT sendiri baru akan dibahas di rapat hari ini.
Baca Juga:Hari Ini, Pemkab Cianjur Akan Rapat Pembuatan Regulasi Mitigasi Bencana Setahun Sudah Hendra Hidup Ditenda Setelah Kehilangan Rumahnya Akibat Gempa
“Kita baru akan bahas soal penggunaan BTT untuk mitigasi. Tapi sebetulnya bisa saja jika ada keperluan mendesak dan darurat dana dari BTT dialihkan ke DPA OPD. Misalnya PUTR tidak ada anggaran untuk perbaikan jembatan, bisa pakai BTT tapi dengan prosedur itu,” kata dia.
“Misalnya lagi ada sekolah yang rusak, sebelum terjadi kerusakan yang kebih parah, lebih baik ditangani dulu. Itu bisa dilakukan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Anggaran BKAD Kabupaten Cianjur Ivan Feriadi mengungkapkan dalam anggaran BTT 2024, masih ada sisa dana bantuan gempa 2022 lalu sebesar Rp3.899.318.985.
“Dan bantuan gempa 2022 masih ada Rp3,8 miliar. Akhir tahun lalu sisanya kurang lebih Rp10 milar. Tapi digunakan Rp7 miliar untuk rehabilitasi irigasi di Cugenang, juga rehab Gedung Gelanggang Muda (GGM) di Pamoyanan, dan rehab Gedung Bale Praja di Pendopo Kabupaten Cianjur,” jelas Ivan.
Menurutnya, sisa dana gempa tersebut tidak bisa dipakai untuk bencana laian selain penanganan pascabencana gempa.