Tiga tahun berjalan, kini sekolah tersebut sudah memiliki 75 siswa. Dengan fasilitas seadanya, para siswa tetap semangat belajar untuk mengenyam pendidikan demi menggapai cita-cita.
Bahkan menurut Ahmad, tidak sedikit siswa yang memang berasal dari keluarga tidak mampu namun memiliki semangat belajar.
Sehingga dia memutuskan untuk menjadikan sekolah tersebut secara gratis, bahkan memberikan bantuan seperti seragam dan kebutuhan lainnya.
Baca Juga:Disdikpora Pastikan Tak Ada Siswa SMP Belajar di TendaDisdikpora Tegaskan Netralitas ASN dalam Kontestasi Politik
Bantuan itu ia berikan pada siswa dari hasil berjualan sapu ijuk.
“Iya sekolah ini gratis, tiap tahun untuk yang siswa baru diberi seragam gratis. Hasil jualan sapu ijuk saya sisihkan untuk memfasilitasi siswa. Karena bagi saya dengan semangat mereka untuk belajar saja sudah luar biasa. Sehingga sudah sepatutnya dibantu,” kata dia.
“Ini juga dilakukan untuk memajukan pendidikan di wilayah pelosok Cianjur,” tambahnya.
Namun dia juga berharap pemerintah bisa memberikan perhatian dengan memberikan bantuan ruang kelas baru.
“Sekarang masih semi permanen, karena dibangunnya juga dengan dana seadanya. Makanya saya berharap ada bantuan untuk ruang kelas dan mabeler, supaya siswa bisa belajar lebih nyaman,” pungkasnya. (bay/sri)