CIANJUR,CIANJUREKSPRES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, menggelar istighosah dan tabligh akbar Mengenang 1 (Satu) Tahun Pasca Gempa di Masjid Agung Cianjur, Selasa (21/11/2023).
Istighosah dan tabligh akbar ini dihadiri unsur Forkopimda Cianjur, para kepala SKPD, camat, jemaah DKM Masjid Agung Cianjur dan lainnya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, menyampaikan bahwa satu tahun yang lalu tepatnya pada Senin 21 November 2023, Kabupaten Cianjur mengalami musibah gempa bumi dengan kekuatan 5,6 magnitudo yang berdampak di 16 kecamatan dan 180 desa.
Baca Juga:Program Pemutihan Denda Pajak dan BBNKB, P3DW Cianjur: Kesempatan Emas untuk Menjaga Legalitas KendaraanPertamina Pastikan Ketersediaan LPG Non PSO di Modern Outlet Wilayah Regional Jawa Bagian Barat
“Kejadian tersebut jelas menimbulkan kerugian bukan saja harta benda, melainkan juga korban jiwa,” katanya.
Pasca gempa bumi, kata Herman, menjadi momentum kebangkitan untuk bersama-sama dengan kebersamaan dan kekeluargaan yang diimplementasikan dalam tindakan gotong royong membangun kembali Cianjur dan bangkit dari keterpurukan sesuai dengan jargon “Cianjur Bangkit”.
“Saat ini kita hadir bersama disini (Masjid Agung,red) berdoa bersama, memohon (bermunajat) kepada Allah Azza Wa Jalla, sekaligus untuk mengenang peristiwa 1 (satu) tahun yang lalu,” katanya.
Pelaksanaan istighosah ini, menurut Herman, merupakan ikhtiar sebagaimana Allah SWT menganjurkan dalam firman-nya ‘Ud’uni Astajib Lakum” yang artinya berdoalah, niscaya akan aku kabulkan.
“Dalam konteks demikian, maka doa adalah bagian dari upaya dan yang tidak kalah pentingnya adalah usaha yang serius untuk tetap fokus mewujudkan cita-cita mulia ini. Artinya doa dan usaha harus tetap sejalan,” tuturnya.
Seusai istighosah, kegiatan dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan Prof. KH.Yahya Zainul Ma’arif, Lc., M.A., Ph.D atau yang lebih akrab disapa Buya Yahya pengasuh Lembaga Pengembangan Da’wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon.(*)