CIANJUREKSPRES – Yayasan Baitul Maal (YBM) PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat serius untuk mengembangkan desa binaan tidak hanya melalui pemberian bantuan yang sifatnya sebatas pemberian atau charity namun juga melalui pemberdayaan berkelanjutan. Salah satu contohnya program pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi 50 calon “Pendamping Desa Cahaya” yang diselenggarakan di Desa Gelarpawitan.
“YBM menamai desa binaannya dengan sebutan “Desa Cahaya”. Salah satu Desa Cahaya tersebut berlokasi di Desa Gelarpawitan, Kec. Cidaun, Kab. Cianjur,” ungkap Bayu Akhmad Riyanto, Ketua YBM PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cianjur. Desa Gelarpawitan sudah memiliki pendamping desa sejak awal YBM PLN memutuskan membantu desa tersebut yakni Ustad Wawan. Oleh karena itu desa ini lantas mendapat kepercayaan dari PLN untuk menjadi lokasi diklat bagi 50 peserta yang sudah diseleksi dari seantero Indonesia.
Diklat yang diberi judul “Diklat Pendamping Desa Batch 4 Tahun 2023” itu merupakan rangkaian program pemberdayaan Desa Cahaya YBM PLN tahun 2023-2024. “Diklat ini berlangsung mulai dari 25 sampai 27 Oktober 2027. Peserta yang telah lulus mengikuti diklat nantinya akan diberikan amanah sebagai pendamping bagi Desa Cahaya lainnya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” kata Bayu.
Baca Juga:Pelayanan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cilegon Dipastikan Tetap Berjalan LancarPertama di Indonesia, Kemenkumham Jabar Gandeng HIPMI Atasi Permasalahan Sampah Plastik di Jawa Barat
Diklat ini merupakan lanjutan dari diklat yang telah dijalani di Jakarta sebelum peserta diberangkatkan ke Desa Gelarpawitan. “Jika di Jakarta peserta memperoleh materi seperti social mapping, rembuk warga dan outbond maka di sini lebih pada prakteknya. Peserta mendapatkan simulasi menjadi pendamping desa dan bisa belajar langsung ke Ustad Wawan sehingga tidak kaget lagi ketika nantinya benar-benar bertugas,” terang Bayu.
Selain telah memiliki pendamping desa, Desa Gelarpawitan dipilih menjadi lokasi diklat karena telah memperoleh bantuan dari YBM PLN berupa pembangunan jembatan penghubung desa tersebut dengan desa tetangga dan bantuan pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). “Dengan berbagai program YBM yang telah digulirkan di Desa Gelarpawitan kami berharap desa ini menjadi “kawah candradimuka” bagi para peserta diklat,” ujar Bayu.
Meskipun lokasinya jauh dan cukup sulit diakses namun Bayu berharap Desa Gelarpawitan dapat menjadi desa yang unggul dan makmur masyarakatnya. Karena mengemban misi mulia untuk menyejahterakan masyarakat, tidak berlebihan jika peserta diklat pun dilabeli slogan “Pendamping Desa, Pantang Pulang Sebelum Desa Menjadi Makmur”.