CIANJUREKSPRES – Jawa Barat menyimpan banyak destinasi wisata sejarah yang bisa dikunjungi. Salah satunya Situs Megalitikum Gunung Padang yang tertelak di Kabupaten Cianjur. Situs ini berhasil masuk ke 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Situs Gunung Padang dinilai menjadi daya tarik wisata kelas dunia yang memberikan dampak positif pada masyarakat khususnya warga Cianjur. Ini sesuai dengan semangat pemerintah yaitu membangun pariwisata ‘Indonesia Bangkit’.
Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya meningkatkan sarana prasarana penunjang di Situs Gunung Padang. Hal tersebut bertujuan agar memudahkan wisawatan dalam melakukan beragam aktivitas di destinasi ini.
Baca Juga:Terus Perkuat Seni Budaya, Disparbud Jabar Telah Sertifikasi 156 KesenianCantiknya Situ Bagendit yang Menghadirkan Fungsi Ekologis dan Sosial
“Kami turut mendukung desa wisata ini. Kami membangun salah satu fasilitas penunjang berupa teropong,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar.
Masyarakat yang tak bisa mencapai puncak situs, bisa melihat keindahan alamnya melalui teropong tersebut. “Mereka bisa melihat dari kejauhan sambil melihat replikanya juga,” jelasnya.
Situs Gunung Padang Rencana meraih anugerah karena sesuai dengan dengan kategori penilaian ADWI 2022 yaitu aspek daya tarik pengunjung. Selain itu, ada aspek keberadaan homestay, toilet bersih, souvenir, penerapan CHSE, sarana pendukung digital (konten kreatif), serta kelembagaan desa.
Lokasi wisata ini memiliki luas kurang lebih 3 hektare dengan dilengkapi beragam pesona dan objek wisata yang ditawarkan. Berada di ketinggian 885 meter dari permukaan laut, membuat situs bersejarah ini memiliki udara yang sejuk.
Oleh beberapa ahli sejarah, Gunung Padang disebut-sebut sebagai situs tertua di dunia mengalahkan Piramida Gaza yang ada di Mesir. Situs ini awalnya ditemukan pada tahun 1914 dan terus diteliti hingga saat ini.
Kompleks punden berundak di Gunung Padang terdiri atas lima teras yang tersusun dengan ukuran berbeda-beda. Teras pertama merupakan bangunan terluas, dengan jumlah batuan paling banyak. Semakin ke atas jumlah batunya pun semakin berkurang. Batu-batu yang jumlahnya sangat banyak tersebut tersebar hampir menutupi seluruh puncak Gunung Padang.