CIANJUREKSPRES – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat (PLN UID Jabar) mencatatkan kinerja positif terkait penurunan gangguan listrik di Jawa Barat.
Sampai dengan Mei 2023 dibandingkan kurun waktu yang sama di tahun 2022. Jumlah gangguan penyulang tahun 2023 turun 20,3 persen dari realisasi tahun 2022.
Menurut Susiana Mutia, General Manager PLN UID Jabar, transformasi perusahaan yang melahirkan berbagai produk digital disertai layanan optimal sangat berperan dalam pencapaian tersebut.
Baca Juga:Dukung Pertanian, PLN Giatkan Electrifying Agriculture di Kota Penghasil BerasTingkatkan Efisiensi dan Pelayanan Pelangan, Digitalisasi Rantai Pasok Material Resmi Diaplikasikan di Seluruh Jawa Barat
“Transformasi digital seperti Super Apps PLN Mobile menjadi solusi atas berbagai informasi terkait ketenagalistrikan, khususnya perbaikan gangguan. Melalui PLN Mobile, pelanggan dapat menyampaikan pengaduan bahkan memantau langsung titik petugas PLN yang menangani gangguan. Informasi mengenai adanya pemeliharaan dan gangguan pun dapat diketahui masyarakat melalui aplikasi ini,” kata Susiana.
Sebagaimana pengalaman yang dirasakan oleh Bambang Santoso (41), warga Kesambi Kota Cirebon dalam penggunaan PLN Mobile.
“Jika ada gangguan tidak perlu jauh-jauh ke kantor PLN, loh. Tinggal klik-klik-klik, petugasnya datang deh. Aplikasi PLN Mobile juga sangat membantu untuk melakukan pembelian token listrik. Dimanapun dan kapan pun bisa. Dengan aplikasi PLN Mobile, semua jadi mudah,” kata Bambang.
Pada sisi pelayanan petugas, Susiana mengatakan bahwa PLN UID Jabar memiliki berbagai program baik pekerjaan yang terjadwal maupun tentative dengan tim khusus.
Untuk menjaga jaringan agar tetap andal dan berkualitas. Berkat pemeliharaan dan peningkatan keandalan jaringan tersebut, jumlah kasus gangguan kelistrikan dapat ditekan.
“Kami memiliki program Gempur ROW atau pembersih jaringan dari benda-benda yang rentan menyebabkan gangguan misalnya pohon, Gempur Pemasangan Pelindung Jaringan dari Binatang, dan Optimalisasi Pemeliharaan Jaringan dengan PDKB atau pekerjaan dalam keadaan bertegangan yang seluruh kegiatannya bertujuan agar aset-aset PLN dapat beroperasi dengan prima sehingga pelayanan kepada pelanggan optimal”, ujar Susiana.
Susiana menyampaikan, peningkatan performa juga dihasilkan dari kinerja durasi gangguan per pelanggan dan frekuensi gangguan per pelanggan.