CIANJUREKSPRES – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur Akib Ibrahim dialihkan menjadi jabatan fungsional madya, sehingga masih bisa menjabat hingga 2024 atau dua tahun lebih dari masa pensiun pejabat struktural setingkatnya.
Akib yang masih menjabat sebagai Sekretaris Disdikpora Cianjur pada 2022 sehingga seharusnya pejabat tersebut memasuki masa pensiun di usia 58 tahun. Kemudian Akib beralih ke jabatan fungsional madya sehingga dirinya masih bisa menjabat hingga berumur 60 tahun.
Hal itu dijelaskan Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cianjur, Heri Farid.
Baca Juga:Terdakwa Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur Dituntut 4 Tahun PenjaraBPBD Cianjur Imbau Warga Tetap Siaga Potensi Bencana di Saat Hujan Lebat
“Ini perlu diluruskan, pak Akib itu belum masuk batas usia pensiun karena beliau yang sebelumnya menjabat sebagai sekdis beralih ke jabatan fungsional madya, yang batas usia pensiunnya 60 tahun,” jelas Heri, Kamis (8/6/2023).
Tak hanya itu, menurut Heri, jabatan kepala OPD yang kosong bisa saja dijabat oleh Plt dalam jangka waktu yang lama selama tidak menyalahi aturan seperti soal kepangkatan.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Cianjur, Cecep S Alamsyah mengatakan tidak ada masalah jabatan struktural di jabat Plt selama dinilai kinerjanya bagus oleh pimpinan.
“Selama dinilai pekerjaannya bagus, tidak masalah. Dari pada definitif tapi teu bener, karena pimpinan itu menilai kinerja, dan itu juga kewenangan pimpinan,” kata Cecep saat ditemui Cianjur Ekspres.
Selain itu, menurutnya pemerintah daerah akan mudah lakukan evaluasi terhadap pejabat Plt yang kinerjanya tak memenuhi target. Sedangkan untuk evaluasi pejabat definitif butuh proses yang lama, harus open bidding hingga pelantikan.
“Bisa saja waktu proses open bidding jabatan penilaiannya bagus, tapi kita lihat emplementasinya saat pejabat sudah jadi definitif, bagus atau tidak?,” kata Cecep.
“Kita jangan terjebak posisi Plt atau definitif, yang penting adalah kinerja yang bersangkutan itu bagus atau tidak. Yang terpenting adalah kepercayaan pimpinan, tinggal bagaimana yang bersangkutan bisa menjaga kepercayaan atau tidak,” sambungnya.