CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Cianjur diharapkan memiliki model tematik atau inovasi yang bisa dikembangkan sesuai potensi masing-masing.
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal (PAUDNI) Disdikpora Kabupaten Cianjur, Jajang Sutrisna, mengatakan, PKBM harus bisa mengembangkan inovasi sesuai potensi yang dimiliki. Contohnya, PKBM yang memiliki inovasi di bidang wirausaha harus dikembangkan. Begitu pun di bidan seni bela diri, maka harus dikembangkan pula.
“Kalau satu PKBM bisa berinovasi, maka akan semakin maju tentunya,” katanya di Sukanagara, Selasa (11/4).
Baca Juga:Dishub Cianjur Siapkan Posko Mudik Lebaran di PerbatasanTingkatkan PAD dari Pajak Kendaraan, Bupati Cianjur: Samsat Bisa Berkolaborasi dengan Pemda
Selain itu, kata Jajang, PKBM harus menjadi alternatif atau solusi untuk meningkatkan Rata Rata Lama Sekolah (RLS). “Jangan sampai ada anak putus sekolah,” ucapnya.
Menurutnya, PKBM harus melaksanakan proses pembelajaran meskipun berbeda dengan pembelajaran di sekolah formal. “Pembelajaran di PKBM tentunya akan meningkatkan kualitas PKBM sendiri,” tegasnya.
Jajang berharap, keberadaan PKBM akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di bidang pendidikan. “InsyaAllah tahun ini IPM Pendidikan akan semakin baik dan meningkat,” katanya.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK PKBM) Cianjur, Deni Abdul Kholik menerangkan, saat ini pihaknya fokus kepada peningkatan IPM Pendidikan.
“IPM tinggi, tentunya akan berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi masyarakat,” katanya.
Dia mengatakan, PKBM saat ini sedang menghadapi persiapan ujian pendidikan kesetaraan paket A (SD), Paket B (SMP) dan Paket C (SMA).
“Direncanakan bulan Mei akan dilaksanakan ujian kesetaraan,” kata Deni.
Dia mengungkapkan, lulusan PKBM banyak yang bekerja di berbagai bidang. Ada juga yang melanjutkan kuliah dan menjadi wirausaha. “Ini menandakan bahwa belajar di PKBM menjanjikan untuk masa depan,” kata Deni.(zen/hyt)