CIANJUREKSPRES– Asal Usul Ngabuburit Tradisi Orang Muslim
Masyarakat Indonesia mungkin sudah familiar dengan kata ngabuburit. Kata ini populer saat bulan Ramadan tiba.
Biasanya ngabuburit dilakukan masyarakat untuk menunggu waktu berbuka puasa
Kata ngabuburit berawal dari bahasa Sunda yang saat ini makin luas penggunaannya, bukan cuma di tatar Sunda saja namun sudah menyebar luas ke daerah lainnya.
Pakar bahasa Sunda Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Gugun Gunardi mengatakan, kata ngabuburit dalam bahasa Sunda berarti ngalantung ngadagoan burit atau bermain sambil menunggu waktu sore
Baca Juga:Asal-Usul Kata Takjil Bulan RamadhanResep Membuat Bola Sosis Cocok Untuk Berbuka
Ngga pernah ada yang tau kapan ngabuburit ini menjadi salah satu tradisi saat bulan ramadhan, tapi banyak sebagian orang yang percaya jika tradisi ini adalah tradisi khas orang muslim saat berpuasa.
Pada tahun 2012, acara televisi ragam hiburan bertajuk Ngabuburit ditayangkan di TransTV. Selain menyajikan komedi, acara ini juga menyajikan ceramah keagamaan. Pada tahun 2018, TransTV menyiarkan acara serupa dengan judul Ngabuburit Happy.
Konser musik pada bulan Ramadan yang diselenggarakan pada sore hari umumnya dibubuhi istilah ‘ngabuburit’, seperti Ngabuburit Bersama Slank.
Dalam bahasa Minang, Istilah ini dikenal dengan malengah puaso, yang berarti melakukan kegiatan untuk mengalihkan rasa haus dan lapar karena berpuasa.
Dalam bahasa Banjar, istilah ini dikenal juga dengan basambang, yang berarti jalan-jalan saat waktu senja.
Dalam bahasa Madura, ngabuburit dikenal dengan istilah nyarè malem (mencari malam) atau nyarè bhuka’an (mencari takjil; bukaan) di mana orang yang berpuasa melakukan berbagai cara dalam menanti azan magrib.